SuaraSulsel.id - Pusat Data dan Informasi/Pusdatina Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah mencatat tingkat kesembuhan pasien Covid-19 naik menjadi 95,52 persen.
Juru Bicara Pusdatina Covid-19 Provinsi Sulteng, Adiman menerangkan secara kumulatif dari total 46.666 orang yang terkonfirmasi telah terpapar Covid-19, 44.574 orang diantaranya dinyatakan telah sembuh.
"Sementara itu 1.574 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia atau 3,37 persen dari total pasien yang terpapar Covid-19," kata Adiman di Kota Palu, Sabtu (9/10/2021) malam.
Kemudian, lanjutnya, persentase kasus aktif Covid-19 di Sulteng turun tinggal 1,11 persen atau 518 pasien yang terpapar Covid-19 masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.
"Kami berharap tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terus naik sehingga Sulteng bisa keluar dari pandemi Covid-19," ujarnya.
Hari ini, kata Adiman, 50 pasien Covid-19 dinyatakan telah sembuh. 50 orang tersebut berada di sejumlah daerah antara lain 13 orang di Kabupaten Poso, 10 orang di Sigi dan Buol, enam orang di Tojo Una-Una (Touna), empat orang di Tolitoli, tiga orang di Kota Palu dan Banggai Laut, satu orang di Banggai Kepulauan.
"Sementara itu 29 orang terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini, meliputi sembilan orang di Poso, lima orang di Palu, empat orang di Sigi, tiga orang di Buol dan Parigi Moutong, dua orang di Banggai dan Tolitoli, satu orang di Banggai Kepulauan," terangnya.
Sementara itu tidak ada pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia hari ini.
Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Pasien Sembuh Dari Covid-19 di Sulteng Bertambah Jadi 44.524 orang
Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 secara ketat.
"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Sulteng," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Kementerian PU Siapkan Rp99 Miliar Bangun Gedung DPRD Sulsel
-
BPK Sidak Belanja Daerah Sulawesi Selatan, Ini Hasilnya!
-
100 Ribu Guru di Sulsel Bakal Nikmati Makan Bergizi Gratis
-
11 Pelaku Penjarahan Mesin ATM Bank Sulselbar Telah Ditangkap
-
Profesor Tampar Qori Muda di Pesantren Palopo: Mata Lebam, Telinga Mendengung