SuaraSulsel.id - Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu, menambah rentetan bencana ekologis yang terjadi di Sulawesi Selatan. Curah hujan tinggi dan menurunnya daya dukung serta daya tampung lingkungan menyebabkan sungai Makawa dan Sungai Lamasi meluap.
Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat. Banjir bandang yang menimpa masyarakat di Kabupaten Luwu melanda 4 Kecamatan yakni Kecamatan Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, dan Lamasi Timur.
Menanggapi persoalan banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan turut berkomentar. Hal ini disampaikan langsung oleh Mira Janna, selaku Staf Departemen Advokasi dan Kajian WALHI Sulawesi Selatan.
Dalam tanggapannya, Mira Janna mengungkapkan, WALHI Sulsel turut berduka atas bencana yang dialami oleh masyarakat di Kabupaten Luwu.
Baca Juga: Akses Vaksinasi Difabel Masih Sulit, Pemkot Baru Sasar 9.000-an Orang dari Kelompok Rentan
Tidak hanya itu, Staf Advokasi dan Kajian WALHI SulSel ini juga meminta agar kelompok rentan mesti menjadi prioritas dalam masa penanganan dan tanggap darurat bencana.
"Kelompok rentan seperti ibu hamil atau menyusui, balita, lansia dan disabilitas perlu mendapat perhatian serius. Sebab kebutuhan mereka melebihi dari kebutuhan korban pada umumnya," ungkapnya, Kamis 7 Oktober 2021.
Selain itu, Mira Janna meminta pemerintah serius memperhatikan sanitasi, kebersihan, dan kesehatan di lokasi pengungsian. Sebab, meskipun dalam masa tanggap darurat sistem sanitasi, kebersihan, dan kesehatan tetap harus menjadi perhatian.
"Sanitasi yang baik seperti penyediaan air bersih dan jamban yang sehat harus diadakan. Misalnya dengan menyediakan sanitasi yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Juga, soal kesehatan dan kebersihan lingkungan yang mana harus dibantu oleh petugas dan pemantau kebersihan untuk memfasilitasi tempat pembuangan sampah agar tidak menyebar di beberapa titik, terkhusus di sekitar lokasi penyediaan pangan atau dapur pengungsian," jelas alumni Kesehatan Masyarakat Unhas ini.
Mira Janna mengaku, saat ini WALHI Sulawesi Selatan masih mempelajari dan mendalami penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu.
Baca Juga: Sulit Akses Air Bersih Jadi Tantangan Kelompok Masyarakat Rentan Terapkan Prokes
"Kami masih mempelajari penyebabnya, Tim Riset WALHI Sulsel telah mulai melakukan pengumpulan data bersama dengan jaringan. Soal hasilnya, pasti kami akan beritakan ke publik agar kejadian ini dapat dimitigasi kedepannya," tutup Mira.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki