SuaraSulsel.id - Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan, wabah COVID-19 yang dipicu varian Delta di Australia tampaknya mulai mereda. Ketika banyak wilayah memperpanjang penguncian dan vaksinasi hampir mencapai target.
"Ada alasan penting untuk berharap," kata Hunt dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Senin 4 Oktober 2021.
Dia merujuk pada penurunan drastis jumlah kasus harian di negara bagian New South Wales (NSW), di mana kota terbesar Sydney berada.
NSW pada Senin melaporkan enam kematian dan 623 kasus baru, turun dari rata-rata 900 lebih kasus harian pekan lalu.
"Victoria, ya, itu tantangan besar. Tapi kami mulai melihat kurva (kasus baru) yang mendatar di Victoria," kata Hunt.
Negara bagian Victoria melaporkan empat kematian dan 1.377 kasus baru, naik dari 1.220 pada Minggu dan melampaui rekor tertinggi 1.488 pada Sabtu.
Para pejabat menyalahkan lonjakan kasus di Victoria pada putaran final kompetisi futbol Australian Rules yang melanggar aturan penguncian ketat pada akhir pekan sebelumnya.
Hampir separuh jumlah kasus baru pada Senin adalah mereka yang berusia 10-29 tahun.
Para pakar telah memperingatkan jumlah kasus mungkin akan meningkat lagi setelah Australia keluar dari penguncian seperti di negara-negara lain yang lebih dulu mencapai target vaksinasi.
Baca Juga: Pakta Aukus untuk Meredam Kekuatan China, Apa Konsekuensi Perjanjian Ini?
Ibu kota Melbourne pada Minggu telah menjalani penguncian selama 245 hari sejak Maret 2020, mengalahkan Buenos Aires sebagai kota dengan masa lockdown terpanjang di dunia, menurut media setempat.
Hunt mengatakan tingkat vaksinasi dosis pertama di Australia pekan ini akan mencapai 80 persen.
Pemerintah Australia berencana mencabut semua pembatasan COVID-19, termasuk larangan bepergian, ketika 80 persen penduduk 16 tahun ke atas telah divaksin sepenuhnya.
Target itu diharapkan tercapai pada pertengahan November.
NSW akan mulai melonggarkan pembatasan mulai 11 Oktober ketika tingkat vaksinasi dosis kedua diperkirakan naik menjadi 70 persen dari 67 persen saat ini.
Victoria berharap bisa mencapai target 70 persen pada 26 Oktober dari sekitar 52 persen saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
BPJS: Rumah Sakit Tidak Boleh Tolak Pasien Saat Libur Natal dan Tahun Baru
-
Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh
-
Demi 2 Karung Beras, Nenek 85 Tahun Sakit Parah Digendong ke Kantor Lurah
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Diperbaiki Total, Sudirman: Bukan Tambal Sulam
-
Banjir Laporan Anggota Polisi Selingkuh, Begini Reaksi Mahfud MD