SuaraSulsel.id - Suku Ammatoa adalah salah satu suku di Indonesia yang cukup dikenal, walau sangat tertutup. Mereka identik dengan pakaian berwarna hitam, lengkap dengan Passapu' atau pengikat kepala.
Secara administratif, suku Ammatoa terletak di Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kajang sendiri terdiri dari dua bagian; Kajang dalam dan Kajang Luar.
Di wilayah Kajang Dalam terdapat Suku Ammatoa. Wilayahnya terdiri dari tujuh dusun dan dihuni kurang lebih 3.000 penduduk.
SuaraSulsel.id sempat menyambangi kawasan adat Ammatoa, Kamis, 23 September 2021. Di pintu masuk kawasan adat ada pendopo, tempat beristrahat bagi pengunjung sebelum memasuki wilayah Ammatoa.
Di pendopo itu tertulis "Salamakki Antama' Ri Lalang Embaya Rambang Seppanna I Amma". Artinya selamat datang di kawasan tempat kecil Amma.
Jika sudah melewati pendopo tersebut, maka wajib hukumnya bagi pengunjung untuk mengikuti hukum adat masyarakat disana. Mereka memang masih tetap berpegang teguh dengan larangan adat.
Salah satu syarat utama masuk di kawasan ini adalah tidak boleh menggunakan alas kaki, tidak membawa telepon genggam, tidak berbicara kotor dan wajib berpakaian hitam. Itu sudah aturan.
Namun, keasrian wilayah suku Ammatoa benar-benar terasa karena tidak tersentuh modernisasi. Apa saja fakta unik dari masyarakat suku Ammatoa yang tak banyak ditahu publik? Ini dia jawabannya.
1. Nama Kepala Suku Tidak Boleh Disebut, Dipilih di Hutan Keramat
Baca Juga: Akhirnya Warga Desa Adat Amma Toa Kajang Bulukumba Mau Membuat KTP
Setiap suku yang tinggal di Indonesia pasti memiliki kepala adat. Begitu juga dengan masyarakat di suku Ammatoa. Namun bedanya, kepala adat di sini tidak boleh disebutkan namanya.
Hanya boleh dipanggil Ammatoa. Amma' yang berarti bapak, sementara Toa artinya Tua. Begitupun dengan istrinya yang hanya boleh dipanggil Ando' atau mama.
Ammatoa ini dibantu oleh 26 orang Galla. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya menteri. Mereka membidangi setiap urusan adat.
"Tau anre'a nakulle nisabbu arenna," kata salah satu Galla, artinya beliau tidak boleh disebutkan namanya. Saat kami menanyakan siapa nama pemimpin adatnya.
Pengertian Ammatoa bukan berarti karena bapak yang sudah tua umurnya. Tetapi lebih kepada seseorang yang dituakan karena memiliki pengetahuan yang luas, berperilaku baik, jujur dan bijak.
Ammatoa mempunyai masa jabatan seumur hidup dan dipercaya dipilih langsung oleh Turiek Akrakna atau Tuhan Yang Maha Kuasa melalui proses ritual tertentu. Bukan pilihan rakyat ataupun warisan dari orang tua seperti di kerajaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel
-
387 Eks Penderita Kusta Makassar Terima Bantuan Pemprov Sulsel
-
PSM Makassar Usung 'Siri na Pacce' Lawan Persik Kediri: Misi Bangkit dari Keterpurukan!