SuaraSulsel.id - Sejumlah murid di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Dua Bocoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dikabarkan nyaris pingsan akibat kelaparan. Penyebabnya, karena guru mata pelajaran Matematika bernama Usman masuk mengajar terlalu lama.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Nursalam membenarkan perihal tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis 16 September 2021. Hanya saja, baru-baru ini tersebar dan viral di media sosial.
Waktu itu, Usman selaku guru di sekolah tersebut tiba-tiba masuk memberikan pelajaran kepada muridnya sekitar pukul 11.00 Wita, siang. Padahal, saat itu sudah waktunya aktivitas belajar mengajar di sekolah dihentikan alias jam pulang untuk murid yang diajar Usman.
"Iya, ada kejadian di SMP Negeri 3. Hari Kamis 16 September lalu, cuma kejadian ini nanti dua hari viral," kata Nursalam kepada SuaraSulsel.id, Jumat 24 September 2021.
Baca Juga: Kemendikbudristek dan DPR Sepakat Minta Panselnas Tunda Pengumuman Seleksi PPPK Guru
Menurut Nursalam, Usman mengajar terlalu lama. Dari pukul 11.00 Wita hingga 14.30 Wita, sehingga membuat murid-murid yang berada di dalam kelas menjadi kelaparan.
"Dia mengajar, seolah-olah mengajar seperti biasa. Cuma kelamaan, dia tidak perhitungkan waktu," kata dia.
"Tidak benar itu ada yang pingsan, cuma bahasanya orang saja di situ. Tidak pingsan anak-anak cuma lapar itu karena setengah tiga. Bukan berarti pingsan sampai hilang kesadaran. Dia hanya lapar, tidak pingsan sampai dibopong keluar. Dia hanya lapar," tambah Nursalam.
Nursalam menjelaskan peristiwa ini baru ketahuan setelah ada orang tua murid yang datang ke sekolah untuk mencari keberadaan anaknya. Murid-murid yang diajar Usman dari kelas VII, VIII hingga kelas IX akhirnya dibubarkan.
"Maklum anak-anak, karena gurunya masuk dia duduk. Dia ikuti, mungkin karena kelamaan ini sampai setengah tiga. Sebelum dipulangkan nanti ada orang tua yang cari anaknya kenapa belum pulang ini?, jadi dia ke sekolah. Ada Pak Usman yang mengajar. Di situlah, dia berhenti pada saat orang tua datang," jelas Nursalam.
Baca Juga: Ramai Guru Honorer Ngeluh Soal Tes PPPK, Begini Tanggapan Menteri Nadiem
Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak sekolah, kata Nursalam, peristiwa itu terjadi bukan karena ada unsur kesengajaan. Melainkan, karena Usman yang mengajar diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Berita Terkait
-
Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
TPG Lebaran Tertunda? Ini Langkah Cepat Agar Tunjangan Cair April 2025!
-
Bill Gates Prediksi Profesi Dokter dan Guru Bakal Hilang 10 Tahun Lagi
-
Cara Mengatasi Kode 07, 13 dan 16 Pada Info GTK Agar TPG Triwulan I Guru Segera Cair
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025
-
Wali Kota Makassar Siap Hadapi Gugatan Kontraktor Lapangan Karebosi
-
Penampakan Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
-
Preman Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi