SuaraSulsel.id - Panitia dan atlet mengeluhkan pelayanan yang diberikan dalam pelaksanaan PON Papua. Nasi kotak yang dibagikan pada makan siang saat tes event PON XX 2021 cabang olahraga sepatu roda disebut sudah basi.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, dalam satu kotak yang dibagikan berisi sayur buncis cah, telur rebus bersantan, rendang, pisang, air mineral dan krupuk.
Hana, salah satu panitia pelaksana tes event cabang olahraga sepatu roda yang dilaksanakan di Klemen Tinal Roller Sport Buper menjelaskan dalam makanan kotak tersebut yang basi adalah telur bersantan dan sayur buncis cah.
“Telur santan dan sayur bau dan sudah basi. Nasi kotak ini dibagikan saat makan siang bersama,” ujar Hana, Sabtu 18 September 2021.
Baca Juga: PON Papua: Sulawesi Selatan Targetkan Emas dari 17 Cabang Olahraga
Ketua Panitia Pelaksana Cabang Sepatu Roda, Yonas Randan Buak membenarkan kejadian ini.
“Banyak makanan yang basi. Ini baru tes event ya, belum pelaksaan PON,” katanya.
Yonas menyebutkan penyedia nasi kotak berasal dari pihak ketiga Sub PB PON Kota Jayapura.
“Jika pihak ketiga tak bisa menyediakan makanan yang baik, biarkan cabor yang mengurus ini,” katanya.
Tes event PON XX Papua cabang sepatu roda pada Sabtu, 18 September 2021 dilakukan bersama antar kontingen Papua, DKI Jakarta, dan Papua Barat.
Baca Juga: Sulsel Bertumpu pada Ismail Kadir Rebut Emas Biliar PON Papua
Dijemput Mobil Truk
Sebelumnya keluhan juga datang dari Ketua Wushu Cabang Merauke, Simon Petrus Balagaize. Kontingen kecewa dengan sambutan terhadap Kontingen Papua saat tiba di Bandara Mopah Merauke, Senin 13 September 2021.
Kekecewaan ini lantaran Tim Wushu Papua sebagai tuan rumah terlantar di Bandara Mopah, Merauke. Sementara Tim Wushu Maluku disambut meriah oleh para Paguyuban Ikatan Keluarga Maluku di Merauke.
Kekecewaan memuncak ketika Kontingen Papua dijemput dengan truk TNI, sedangkan Tim Wushu Maluku dijemput menggunakan bus. Sontak, sambutan ini membuat geram Simon Petrus Balagaize selaku Ketua Wushu yang membawa atlet Papua untuk PON XX.
“Tidak ada koordinasi yang baik dari Kepengurusan Wushu Provinsi. Masa atlet mau di jemput dengan truck,” ucap Simon dengan nada tinggi.
Simon menuturkan, Kontingen Wushu Papua sengaja tiba lebih awal untuk menyesuaikan kondisi di Kabupaten Merauke, apalagi sebagai tuan rumah PON XX. Total 17 orang yang masuk dalam Kontingen Wushu Papua.
Simon mengaku telah melakukan koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Merauke serta Dinas Perhubungan Merauke, sehingga Kontingen Wushu Papua dijemput menggunakan bus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Pasangan Pengusaha Ini Sukses Ekspor Craftote lewat Program BRI
-
Dosen Unhas Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Ini Tindakan Tegas Rektor
-
Didukung Program Pemerintah dan Transformasi Digital, BBRI Diproyeksi Melesat ke Rp5.400
-
Banjir Sulsel: Saat Peringatan Kalah Cepat dari Air Bah, Teknologi Tertidur Pulas
-
10 Muharram, 2025: Bagaimana Masyarakat Sulawesi Selatan Rayakan dengan Bubur Syura?