Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 16 September 2021 | 13:49 WIB
Aidah Ayu Lestari atlet panahan Sulsel berlatih jelang PON XX Papua [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Aidah Ayu Lestari. Perempuan berusia 27 tahun ini satu-satunya atlet dalam kontingen Sulsel untuk cabang olahraga panahan. Setelah dinyatakan lolos kualifikasi PON.

SuaraSulsel.id sempat menyambangi lokasi latihan Aidah Ayu Lestari di Hotel Grand Sayang Park, Kota Makassar, Rabu, 16 September 2021. Sudah sebulan lebih Ayu latihan intensif di tempat ini.

Saat ditemui, Ayu menjinjing Compound menuju lapangan latihan. Jenis panah ini lumayan berat dibanding jenis panah lainnya.

Beratnya kira-kira dua kilo. Compound Bow ini memang dikhususkan untuk pemanah profesional. Latihan selalu diawali dengan doa dan pemanasan.

Baca Juga: Atlet Panjat Tebing Asal Bogor Jadi Andalan Jawa Barat di PON Papua

"Harus fokus dan tenang. Kalau tidak, pasti kacau. Tidak kena (sasaran)," ujar Ayu sambil melepas anak panah lewat bidikannya.

Menjelang PON, Ayu mengaku digembleng habis-habisan. Ayu menjalani latihan selama 12 jam dalam sehari.

Dari jam 06.00 Wita sampai jam 18.00 Wita. Istirahat hanya dilakukan saat masuk waktu salat dan makan.

Ayu mengaku, sekitar 600 anak panah dilepas ke papan target setiap latihan. Ia bahkan harus menjalani latihan walau sedang cedera.

Aidah Ayu Lestari atlet panahan Sulsel berlatih jelang PON XX Papua [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

"Saya lagi cedera. Ini bengkak, tapi harus tetap main," ujarnya sambil menunjuk tangan kirinya yang bengkak.

Baca Juga: Target KONI Kepri: Cukup 7 Emas di PON Papua

Ayu bukanlah sosok baru di dunia panahan. Pegawai Pemprov Sulsel ini sudah menekuni cabang olahraga panah sejak duduk di bangku SMP.

Suherman, sang Ayah yang mengenalkan panah pertama kalinya. Ia juga adalah atlet panahan ternama pada zamannya.

Bak buah tak jauh dari pohonnya, bakat sang ayah menurun ke anak. Walau pada awalnya Ayu mengaku tak tertarik dengan panahan.

Ia ingat awal pertama kali memanah, lengan kirinya sampai lebam. Kabel busur panah bikin sakit saat ditarik jika belum terbiasa.

"Awalnya saya bilang olahraga apa ini bikin sakit tangan. Tapi didorong terus sama bapak, jadinya semangat," ujarnya.

Berkat kerja kerasnya, ia sudah mengantongi sederet medali. Paling banyak medali Kejuaraan Nasional.

Load More