SuaraSulsel.id - Kasus hilangnya uang deposito nasabah Bank milik BUMN secara misterius membuat publik geger. Dalam jeda waktu yang cukup singkat, ada dua nasabah yang mengalami kasus sama di bank pelat merah itu.
Bulan Juni lalu, pengusaha di Kota Makassar atas nama Hendrik dan Heng Pao Tek melaporkan Bank milik BUMN ke Polisi karena kasus penggelapan dana. Uang Rp 20 Miliar lebih yang dideposit di salah satu bank Cabang Peti Kemas Pelabuhan Makassar hilang misterius. Bilyet miliknya disebut palsu oleh pihak bank.
Kini, kasus yang sama menimpa pengusaha properti di Makassar, Andi Idris Manggabarani. Mantan Ketua DPP Partai Gerindra Sulsel ini kehilangan uang hingga Rp 45 miliar di rekeningnya.
Sebelumnya, Andi Idris Manggabarani menyimpan uangnya di empat kantor cabang bank yakni Cabang Makassar, Mattoanging, Pettarani, dan KK Sam Ratulangi.
Dengan kasus-kasus ini, apakah masih aman menyimpan uang di Bank?
Ekonom Universitas Hasanuddin Makassar Abdul Madjid Sallatu melihat pengawasan dalam implementasi sistem perbankan sudah sangat baik, termasuk pengaman dana (deposito) nasabah di setiap bank. Hilangnya uang nasabah di bank harus dilihat sebagai kesalahan individu (bankers).
Madjid Sallatu menjelaskan ada tiga faktor yang berperan dalam semua operasi sistem perbankan. Yakni manusia, teknologi dan sistem tata kelola administrasinya. Ketiga faktor ini tentu saja memiliki tingkat kesalahan dan kelemahannya masing-masing.
"Namun ada satu faktor yang paling krusial yaitu kapasitas dan keterampilan manusia yang terlibat dalam operasi sistem perbankan. Padahal semakin hari semakin ditingkatkan kemampuannya oleh semua bank," ujar Madjid, Minggu, (12/9/2021).
Menurut Madjid, manusialah yang berperan mengoperasikan teknologi dan pengelola administrasi, sehingga working environment (lingkungan kerja) sumber daya perbankan menjadi sangat penting. Hal tersebut bisa terkait dengan faktor eksternal maupun internal di bank.
Baca Juga: Masih Waspada, Sekolah di Kota Makassar Belum Diijinkan Gelar Pembelajaran Tatap Muka
"Dan saya melihat manusia dan pengaruh lingkungan kerja yang lebih dominan mempengaruhi kesalahan dan kelemahan dalam operasi sistem perbankan ini," ujar lulusan Master of Art di University of the Philippines itu.
Bahkan ditenggarai kesalahan dan kelemahan seperti ini sudah seperti fenomena gunung es, terlepas kadar dan skalanya. Yang muncul ke publik ini sudah skala kasus besar.
Madjid juga mengaku hilangnya uang deposit di bank bisa terjadi karena kesalahan nasabah sendiri. Kenapa? karena ketidakcermatan mereka.
Nasabah dinilai memiliki peran untuk mencegah terjadinya pembobolan seperti itu lagi. Mereka harus cerdas dalam menentukan sikap dan kepercayaan kepada bank dan pegawainya.
"Tidak mustahil ada pula kesalahan dan kelemahan nasabah sendiri, terutama yang tidak cermat dalam melihat produk perbankan, deposito salah satunya maupun dalam berhubungan dengan para bankers. Karena itu, setiap kasus muncul dipermukaan, sepatutnya ditelaah kasus demi kasus. Yang repot kalau sudah dikaitkan dengan masalah sosial dan politik masalah nya akan tambah runyam," tukas Madjid.
Syamsul Kamar, Kuasa hukum Andi Idris Manggabarani sebelumnya menjelaskan kronologi ludesnya uang kliennya tersebut. Ternyata aksi itu sudah terjadi sejak bulan Februari 2021 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Anak Muda Rentan Stroke? Dokter Ungkap Faktor Pemicu yang Sering Diabaikan
-
1.345 Rumah Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!