SuaraSulsel.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung berencana membuka kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah besok.
Rencana pembelajaran tatap muka itu menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung, Julius Ondang bakal dimulai, Senin (30/08/2021).
Mengutip BeritaManado.com, menurut Julius, kembalinya digelar pembelajaran tatap muka mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35/2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 yang didalamnya mengatur soal kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19.
“Berdasarkan Inmendagri itu, mulai hari Senin kita menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas. Karena menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 di Kota Bitung,” kata Julius, Minggu (29/08/2021).
Kegiatan pembelajaran terbatas artinya, kata Julius, hanya 50 persen siswa yang bisa hadir sekali tatap muka. Sehingga pihak sekolah harus mengatur jadwal kehadiran peserta didik di sekolah.
Selain itu, kata Julius yang juga menjabat Plt Asisten I Pemkot Bitung, pihak sekolah harus mengatur durasi pembelajaran tatap muka terbatas. Atau dengan kata lain, aktivitas belajar mengajar hanya beberapa jam.
“Pembelajaran tatap muka terbatas ini dimulai dari tingkat SD dan SMP serta informasinya tingkat SMA juga bakal mengikutinya,” katanya.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas menurut Julius bakal dipantau langsung oleh pihaknya dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19.
Dirinya mengaku telah menerbitkan surat tugas bagi para pengawas sekolah untuk mengecek satu per satu sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Baca Juga: 6 Aturan Teknis Terkait Sekolah Tatap Muka di Jakarta
“Semua sekolah mengaku sudah menyiapkan fasilitas pencegahan Covid-19 dan mengaku sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, namun untuk memastikan itu kami akan cek langsung pada saat hari pertama tatap muka,” katanya.
Selain itu, sebelum kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas dimulai, guru dan staf di tiap sekolah wajib mengikuti swab test untuk memastikan tidak ada yang reaktif atau positif.
“Siswa juga wajib diperiksa suhu tubuh saat hadir di sekolah menggunakan thermogun. Prosedur ini kita lakukan untuk memberikan kepercayaan kepada para orang tua bahwa pembelajaran tatap muka terbatas aman digelar,” katanya.
Selain protap itu, kata dia, sekolah juga diwajibkan menyediakan wastafel atau tempat mencuci tangan, hand sanitizer, hingga thermogun untuk mengecek suhu tubuh siswa dan guru.
Juga kepada para orang tua agar ikut menerapkan protokol kesehatan saat mengantar anaknya dengan tetap memakai masker, membawa cairan pembersih tangan dan menjaga jarak atau tidak berkerumun.
“Jika ada sekolah yang dianggap tidak memenuhi ketentuan itu, makan minta maaf kami tidak memperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Ini dilakukan demi keselamatan anak-anak serta kita semua,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Banjir dan Longsor Rusak Fasilitas Umum di Donggala
-
Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
-
Kepala Kantor Pos Ditikam Bawahan Karena Uang BLT, Begini Kronologinya
-
Viral Kabar 'Drone Bomber' Serang Yahukimo, TNI Ungkap Kemungkinan Lain
-
Petinju Sulsel Wakili Indonesia Kejuaraan Dunia di Dubai