SuaraSulsel.id - Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa, 17 Agustus 2021 dilaksanakan secara terbatas. Menerapkan protokol kesehatan ketat.
Acara juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden. Saat dilihat pada Pukul 11.19 Wita, jumlah warganet yang hadir menyaksikan siaran langsung upacara sudah melebih 280 ribu orang.
Bagi rakyat Indonesia yang ingin menyaksikan detik-detik pengibaran bendera merah putih dapat mengunjungi link : https:https://www.youtube.com/watch?v=n4_FpaYgFqQ
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Istana Merdeka sejak pagi. Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Lampung. Sementara Ibu Negara mengenakan busana nasional dengan kain songket.
Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Terjadi Hari Jumat saat Bulan Ramadhan
Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih hari ini telah ditentukan. Tim Indonesia Tangguh, demikian nama yang disematkan, didaulat untuk bertugas pada upacara tersebut.
Ardelia Muthia Zahwa yang merupakan perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih. Ardelia, kelahiran Tebing Tinggi, 6 Desember 2004, saat ini menempuh pendidikan di SMA Harapan I Medan.
Tiga lainnya dari Kelompok 8 yang bertugas untuk mengibarkan bendera ialah Aditya Yogi Susanto sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Gorontalo, Dika Ambiya Rahman sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Jawa Barat, dan Ridho Hadfizar Armadhani sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Lampung.
Sementara itu, Kolonel Pnb. Putu Sucahyadi, didapuk menjadi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pria kelahiran Denpasar, 9 Oktober 1977, ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1999. Saat ini ia menjabat sebagai Asops Kosekhanudnas II Makassar.
Bertindak sebagai Komandan Kompi Paskibraka ialah Kapten Inf. Suryadi Nataatmaja. Saat ini pria lulusan Akademi Militer tahun 2012 tersebut bertugas sebagai Danki Pandu Udara Denpandutaikam Brigif Para Raider 18/2 Kostrad.
Baca Juga: 5 Negara Pertama Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Masya Allah Semua Negara Islam
Adapun bertindak sebagai Perwira Upacara ialah Brigadir Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya. Lahir di Bangkalan, 10 November 1971, saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta. Beliau merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1993.
Berita Terkait
-
5 Fakta Menarik Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945
-
Alasan Sukarno Pilih Tanggal 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan RI: Angka Keramat dalam Islam
-
Intip Perjuangan Para Pahlawan dalam Drama Kemerdekaan di Munasprok
-
Profil Fatmawati: Sang Penjahit Bendera Pusaka dan Ibu Negara Pertama Indonesia
-
Fakta Rumah Proklamasi, Saksi Biksu Terwujudnya Kemerdekaan Indonesia
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok