Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 13:16 WIB
Pasukan 8 sedang menjalani latihan mengibarkan Bendera Merah Putih di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat, 13 Agustus 2021 [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

Pada ekor tengah ada Tirza Agatha dari Tana Toraja dan Sri Nurhaerani berasal dari Sinjai di posisi ekor kanan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Sulsel Andi Arwin Azis mengatakan seluruh anggota Paskibraka sudah menjalani latihan dengan protokol kesehatan yang ketat. Rencananya pengukuhan akan dilakukan pada 16 Agustus mendatang di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.

"Pada saat latihan pun mereka memakai masker. Sebelumnya juga mereka jalani swab," ujar Arwin, Jumat, 13 Agustus 2021.

Sejarah Terbetuknya Paskibraka

Baca Juga: Tim Selancar Sulsel Berangkat Lebih Awal ke Papua, Ini Alasannya

Bagaimana sejarah terbentuknya Paskibraka? Ternyata, proses pembentukan Paskibraka punya sejarah panjang.

Penggunaan nama Paskibraka pertama kali dicetuskan oleh Idik Sulaeman. Idik ini juga pencetus seragam sekolah dan lambang OSIS pertama di Indonesia.

Sebelumnya, istilah yang digunakan untuk petugas pengibar bendera adalah Pasukan Pengerek Bendera Pusaka dari tahun 1967-1972.

Paskibraka sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1946. Kala itu Presiden Soekarno memanggil ajudannya, Mayor (Laut) M. Husein Mutahar.

Soekarno memberi perintah untuk melakukan upacara detik-detik proklamasi yang diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Baca Juga: Bendera Merah Putih: Sejarah, Ukuran, Fungsi dan Larangan

Perintah langsung dari Soekarno membuat Mayor Husein bergegas mencari cara bagaimana untuk memperingati detik-detik proklamasi. Yang dipikirkannya adalah peringatan hari penting tersebut harus dilakukan oleh pemuda-pemudi bangsa dari penjuru nusantara.

Load More