Muhammad Yunus
Kamis, 05 Agustus 2021 | 15:20 WIB
204 pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur yang Senin (3/8/2021) berkumpul di kantor BP2MI Nunukan [SuaraSulsel.id / KSP]

Masalahnya, vaksin masih cukup langka di Nunukan. Dari 180 ribu penduduk Nunukan, baru sekitar sepuluh persen yang menerima vaksin pertama.

Sementara, jika para pekerja migran tidak segera mendapat jatah vaksin, mereka akan terjebak di Nunukan lebih lama lagi.

Menurut Victor, pihaknya sudah mengupayakan agar daerah tujuan para pengungsi itu bisa menerima mereka hanya dengan hasil test PCR.

“Daerah tujuan masih belum mau (menerima). Tapi kita terus berupaya sambil mengupayakan vaksin buat mereka,” kata Victor.

Kamis pagi tadi, para pekerja migran mendapatkan layanan test PCR. Menurut Abdul Munir, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan, para pekerja migran akan menjalani dua kali test PCR untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19. Hingga siang tadi, diketahui ada 6 pekerja migran yang positif.
“Kami sudah pisahkan dan isolasi mereka,” kata Munir.

Beruntungnya saat test PCR dilakukan, mereka mendapat kabar kedatangan 25 ribu dosis vaksin untuk Kabupaten Nunukan.

“Semoga para pekerja migran ini bisa mendapat jatah. Supaya mereka bisa segera pulang ke rumah,” kata Victor.

Load More