SuaraSulsel.id - Kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan terus melonjak setiap hari. Rumah sakit butuh terapi oksigen aliran tinggi untuk perawatan pasien.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, sudah meminta alat terapi oksigen aliran tinggi atau alat High Flow Nasal Cannula (HFNC) ke Kementerian Kesehatan. Alat ini dibutuhkan untuk pasien yang bergejala sedang dan berat.
"Nantinya alat ini akan ditempatkan di ruangan ICU. Saya sudah ajukan juga, kami sudah bicara sama pak menteri , dan akan ditindaklanjuti," ujar Sudirman, Rabu, 4 Agustus 2021.
Setidaknya, Pemprov Sulsel butuh sekitar 50 HFNC. Rencananya akan ditaruh di ICU RSKD Dadi dan Labuang Baji. Dua rumah sakit ini merawat semua pasien Covid.
Baca Juga: Aktivitas Orang Asing di Sulsel Perlu Diawasi, Agar Hal Ini Tidak Terjadi
"Kita minta 50 unit, dan kita akan pengadaan sendiri sekitar 35 unit," tutur Sudirman.
Ketua Koordinator Posko dan Kesekretariatan Satgas Covid-19 Arman Bausat menjelaskan alat HFNC ini paling sering digunakan untuk pasien dengan gejala berat akibat terpapar Covid-19. Dokter anastesi cenderung memakai alat tersebut.
Pasien akan merasa lebih nyaman ketika merasakan sesak nafas. Alatnya juga lebih mudah diaplikasikan.
"Alat ini bagus, dan tidak menyiksa pasien. Bisa dipakai untuk mengalirkan oksigen banyak kepada pasien yang sesak sekali. Jadi lebih nyaman bagi pasien, tidak terlalu bahaya," jelas Arman.
Saat ini, kata Arman pengadaan alat HFNC ini untuk mendukung kamar-kamar ICU. Apalagi kasus pasien gawat karena Covid juga terus naik.
Baca Juga: Tidak Lolos Administrasi CPNS 2021 Sulsel ? Ini Link Perbaikan Berkas Pendaftaran CPNS
"Nanti akan dibagi rata, barangnya sedang dalam proses pengiriman. Mudah-mudah dalam satu minggu sudah tiba karena saat ini pasien gejala berat terus bertambah," bebernya.
Hingga Selasa, 3 Agustus 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid di Sulsel bertambah hingga 1.131 pasien. Makassar masih jadi penyumbang dengan angka tertinggi yakni 500 kasus setiap harinya.
Nantinya, kata Arman HFNC juga akan dibagi ke RS di daerah. Ini bisa menekan angka kematian yang masih tinggi.
"Jadi nanti akan di distribusikan ke daerah yang sangat membutuhkan. Daerah yang kasusnya tinggi," tandasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
-
Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming