SuaraSulsel.id - Berita harta harta karun bisa lunasi utang Indonesia kembali muncul. Setelah terbongkarnya dugaan sumbangan palsu keluarga Akidi Tio.
Membuka kembali ingatan warga. Terhadap sejumlah kasus serupa. Pernah menimpa pejabat di Indonesia.
Mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin mengungkap sejumlah kisah. Dimana pejabat negara di Indonesia tertipu dengan informasi sejumlah orang yang mengaku pengusaha dan memiliki banyak uang. Ada juga yang mengaku memiliki harta karun.
Salah satunya, Hamid Awaluddinnmengatakan, dalam tulisannya yang viral. Pernah dikagetkan oleh Menteri Agama Said Agil Husin Al-Munawar. Karena mengaku ada harta karun besar yang bisa dipakai untuk melunasi seluruh utang Indonesia.
Harta tersebut adalah emas batangan. Sisa peninggalan Kerajaan Pajajaran. Harta itu tersimpan di bawah Prasasti Batutulis, Bogor.
"Heboh luar biasa. Rasa kagum mencuat seketika. Harapan dan optimisme pun kian berkecambah. Sebentar lagi Indonesia bebas dari utang," tulis Hamid Awaluddin.
Merespons informasi itu, Menko Kesra Jusuf Kalla saat itu, memanggil Said Agil datang menemuinya.
"Tahu tidak, berapa utang luar negeri Indonesia, begitu pertanyaan Jusuf Kalla ke Menteri Agama. Menteri Agama tak bisa menjawab".
Hamid Awaluddin mengatakan, Jusuf Kalla memberi hitungan dengan enteng. Jumlah utang luar negeri Indonesia saat itu, awal tahun 2000. Lebih kurang Rp 1.500 triliun.
Baca Juga: Komnas HAM soal Menag Ucapkan Selamat Hari Raya untuk Umat Baha'i: Hal yang Bagus
Harga emas setiap gram kala itu adalah Rp 250.000 per gram. Maka, untuk melunasi utang pemerintah, Indonesia butuh sekitar 6.000 ton emas batangan.
Bila emas batangan tersebut kita angkut dengan truk yang berkapasitas 4 ton, dengan asumsi panjang truk adalah 5 meter, kita butuh jejeran truk sepanjang 5 km.
Itu artinya, truk-truk tersebut berbaris mulai dari Kebayoran Baru hingga Bundaran Hotel Indonesia.
"Kira-kira ada tidak emas batangan sebanyak itu di Batutulis?" tanya Jusuf Kalla.
"Menteri Agama terdiam lesu. Sekali lagi, akal sehat pejabat dipreteli. Logika berpikir para pejabat dianiaya.
Sayangnya, semua itu berdampak kepada masyarakat. Setidaknya, masyarakat memercayai kebohongan yang sistematis seperti itu," tulis Hamid Awaluddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja
-
Viral Dosen UIM Meludahi Kasir karena Potong Antrean: Etika Akademisi di Ruang Publik Dipertanyakan
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026