Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 01 Agustus 2021 | 09:12 WIB
Suasana Gerai supermarket Giant Yasmin, Jalan KH. R. Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor, nampak kondusif. Pemandangan sejumlah obral dan diskonpun terpampang di langit-langit gedung, Rabu (2/6/2021). (Suarabogor.id/Regi Pranata Bangun).

SuaraSulsel.id - PT Hero Supermarket Tbk selaku pengelola Giant memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia per akhir Juli 2021.

Keputusan itu sendiri telah diumumkan Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall pada akhir Mei 2021 lalu.

Dalam pengumumannya pada saat itu disebutkan, penutupan Giant merupakan bagian dari langkah Hero yang akan lebih fokus pada pengembangan gerai merek lainnya, yaitu IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Giant resmi pamit dari Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Lonjakan penularan Covid-19 di Indonesia menggulung banyak sektor di Tanah Air, termasuk usaha ritel.

Baca Juga: Daftar 5 Artis Indonesia Menjanda Jelang Tua, Terbaru Wulan Guritno

Giant menyiasati hal itu dengan upaya koloboratif dengan induk pengelola yang meleburnya dalam satu segmentasi pasar.

Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, manajemen memutuskan menutup seluruh gerai Giant di Indonesia. Dengan demikian, Giant Indonesia resmi tidak lagi beroperasi di Tanah Air mulai hari ini Minggu 1 Agustus 2021.

“Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021,” ungkap Patrik, dalam siaran pers Selasa 25 Mei 2021 lalu.

Penutupan Giant juga merupakan bentuk adaptasi Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah.

Pengalihan fokus bisnis pun dilakukan untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.

Baca Juga: Tajir Melintir, Ini Potret 6 Artis Indonesia yang Kerap Pamer Kekayaan

“Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket Tbk,” beber Patrik.

Sekadar diketahui, Hero akan mengubah setidaknya lima gerai Giant menjadi IKEA untuk memperluas pelayanan pelanggan.

Hero Group juga tengah mempertimbangkan perubahan sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

Kisah Giant dimulai pada 1944 ketika toko pertama keluarga Teng Meng Chun ini dibuka di Sentul Pasar, Malaysia, dan diperluas dengan pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada 1974.

Selanjutnya, Giant dikembangkan tidak hanya di Malaysia, tetapi juga Singapura dan Indonesia.

Melansir laman Hero Group, seperti dilansir dari kompascom, Minggu 1 Agustus 2021, Giant di Indonesia dibesarkan perusahaan Hero Group.

Awalnya bisnis yang dibangun MS Kurnia adalah minimarket. Hero Supermarket melebarkan sayapnya dan berubah menjadi Giant untuk segmen hypermarket.

Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002, berlokasi di Villa Melati Tangerang. Sebagai tambahan untuk kekuatan di segmen ritel, saham Hero Group menjadi lebih besar dengan adanya Giant sebagai hypermarket internasional.

Segmentasi Giant adalah para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga yang hemat, sehingga hal itu diyakini tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket.

Mulai 2013, bisnis Giant mengalami perubahan identitas. Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, sementara Giant Supermarket menjadi Giant Express. Perubahan itu juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut.

Giant Extra menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen. Adapun Giant Exspress menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.

Load More