SuaraSulsel.id - Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen Tonny Tesar mengusulkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua diundur. Usulan ini karena kasus Covid-19 semakin meningkat pada Juli 2021.
Pertimbangan lain, kata Tonny Tesar, melihat wacana kebijakan Gubernur Papua Lukas Enembe yang akan mengkarantina wilayah atau lockdown dengan menutup akses keluar-masuk selama Agustus 2021.
Mengutip KabarPapua.co, menurut Tonny, masih banyaknya warga Papua yang belum menjalani vaksinasi. Sementara Papua akan kedatangan tamu para atlet PON mendatang.
“Penundaan tersebut (PON XX) saya rasa sangat tepat, karena kondisi tidak memungkinkan. Kita tentu lebih mementingkan soal keselamatan jiwa,” ujar Tonny Tesar kepada wartawan, 23 juli 2021.
Tonny Tesar mengaku berkoordinasi dengan DPRD Kepulauan Yapen untuk menyurat soal usulan penundaan PON XX. Dia juga memilih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketimbang lockdown.
“Saya rasa jika lockdown dilakukan banyak imbas yang akan terjadi, termasuk perekonomian warga. PPKM saja masih banyak yang mengeluhkan apalagi lockdown, tentunya kami berharap kebijakan Gubernur Papua nantinya bisa menjadi langkah terbaik untuk seluruh warga Papua,” kata Tonny.
PON XX Papua Terberat
Sebelumnya, Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda berpendapat bahwa PON Papua adalah penyelenggaraan yang terberat karena berlangsung di masa pandemi Covid-19. Dukungan semua masyarakat Papua sangat diperlukan untuk kesuksesan PON.
“PON kali terberat, ini yang membuat energi, membuat pikiran kita fokus untuk kesuksesan PON di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya kepada wartawan Kamis 22 Juli 2021.
Baca Juga: Jokowi Minta Sarana PON Papua Bisa Dimanfaatkan Pasca Gelaran
Wonda memastikan PB PON Papua terus melaksanakan kesiapan-kesiapan penyelenggaraan PON XX sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Penyelenggaraan PON juga masih sesuai jadwal pada tanggal 2-15 Oktober 2021.
“Kami memang tahu dan mengikuti tren Covid-19 saat ini sedang naik, sebab semua yang memutuskan PON adalah Presiden dan kami pada posisi hanya melaksanakan kesiapan-kesiapan penyelenggaraan menuju PON,” katanya.
Soal kebijakan lockdown, Wonda menilai tidak berpengaruh terhadap persiapan penyelenggaraan PON. Sebab pengiriman peralatan PON dapat tetap dilakukan melalui jasa kargo angkutan laut.
“Ini tidak berpengaruh sama sekali. Jadi semua tetap normal, peralatan yang ada di luar negeri, semua sudah tiba di Indonesia dan sudah ada di Tanjung Priok dan siap di berangkatkan,” ujar Wonda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
41 Dapur MBG Dikuasai oleh Satu Yayasan, Begini Reaksi Publik!
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI