SuaraSulsel.id - Puluhan mahasiswa Universitas Hasanuddin menggelar aksi protes terhadap dugaan rangkap jabatan rektor. Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu diminta memilih jabatan rektor atau Komisaris PT Vale.
Puluhan mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan bahasa Makassar "Rektor Unhas Balala". Jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih sama dengan kata serakah.
Hal tersebut terekam dalam video yang trending di media sosial sejak kemarin.
Dalam video tersebut terlihat ada seorang wanita yang diduga adalah Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu tidak terima dengan aksi para mahasiswa. Karena dianggap melakukan unjuk rasa dengan cara tidak sopan. Beberapa petugas keamanan kampus terlihat mendampingi. Melakukan pengamanan.
Baca Juga: Lewat Alsintan, Kementan Ajak Generasi Muda Unhas Terjun ke Sektor Pertanian
Sementara mahasiswa hanya terlihat duduk menunduk. Saat Rektor Dwia menanyakan siapa pembuat spanduk "Rektor Balala" tersebut. Ia mengatakan mahasiswa harusnya sopan menyampaikan aspirasinya.
"Gak sopan kalian. Saya tadinya mau ketemu sama kalian, tapi ini gak sopan," ujarnya dalam video berdurasi 1 menit 28 detik tersebut yang diupload oleh akun Aliansi Mahasiswa Unhas.
Akun Aliansi Mahasiswa Unhas juga menulis bahwa Rektor Serakah itu adalah fakta. Tidak perlu dibawa ke ranah etis.
"Sopan mana dengan rektor yang langgar statuta? Sopan mana dengan PT Vale yang menggeser wilayah masyarakat adat Karunsi'e Dongi?," Demikian cuitan akun twitter Aliansi Mahasiswa Unhas.
Humas Unhas Ishaq Rahman yang dikonfirmasi mengaku tak perlu menanggapi hal tersebut secara berlebihan. Apalagi ranahnya di sosial media.
Baca Juga: Universitas Hasanuddin Akan Vaksinasi 20 Ribu Mahasiswa dan Alumni, Wujudkan Herd Immunity
"Baiknya kita ikuti saja diskusi di sosial media. Jika Unhas merasa perlu ditanggapi, pasti akan direspon di sosial media. Kan Unhas juga ada akun sosmed," katanya.
Berita Terkait
-
RS Unhas dan Celltech Buka Akses Terapi Stem Cell di Sulawesi
-
Eksklusif! Pertemuan Bersejarah: Dosen Unhas Dapat Tanda Tangan & Pelukan Pertama Kluivert untuk Timnas
-
Beritakan Tindak Pelecehan oleh Dosen, Persma Unhas Dikriminalisasi Polisi
-
Desak Dosen Pencabul Mahasiswi Unhas Dihukum Berat, Kementerian PPPA: Ini Pasti Ada Relasi Kuasa
-
Kasus Dosen Unhas Cabuli Mahasiswi, Begini Reaksi Kementerian PPPA
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025