SuaraSulsel.id - Universitas Hasanuddin melakukan pelatihan pembuatan buku kas digital lewat program kemitraan masyarakat. Pelatihan digelar di Balla Baraka Desa Galesong Kota, Kabupaten Takalar, Sabtu, 26 Juni 2021.
Tujuan kegiatan pengabdian ini agar pelaku usaha pembuat produk ikan kering, dapat memanfaatkan buku kas digital dalam pembukuan usaha.
Pemanfaatan pembukuan kas digital juga dapat dimanfaatkan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang lainnya.
Peserta pelatihan pembukuan kas digital berasal dari masyarakat Desa Galesong Kota. Antara lain pembuat ikan kering, pelaku UMKM, dan sejumlah akademisi.
Baca Juga: Sandiaga Uno : UNHAS Industri Pemimpin Nasional
Pelatihan di saat pandemi ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Menggunakan masker, jaga jarak, dan menggunakan handsanitizer.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh tiga dosen dari program Studi Sosial Ekonomi Perikanan. Sitti Fakhriyyah selaku Ketua Tim, Sri Suro dan Arie Syahruni selaku Anggota Tim Program.
Ketua Tim Pelaksana Sitti Fakhriyyah menyampaikan tentang pentingnya pembukuan dalam kegiatan usaha bisnis.
Pelatihan menggunakan metode demonstrasi. Dengan tujuan peserta dapat dengan cepat memahami dan mempraktikkan ilmu yang diberikan.
Kegiatan dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala Desa Galesong Kota Husain Kahar. Berharap semoga selalu ada kolaborasi kegiatan pengabdian antara Unhas, Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, dan Pemerintah Kabupaten Takalar.
Baca Juga: Rektor Universitas Pertahanan Wisuda Insinyur di Kampus Unhas
Kepala Desa Kahar juga mengharapkan pelatihan ini dapat membantu para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan tri dharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian). Pengabdian berdasarkan kebutuhan masyarakat, dimana pelaku usaha ikan kering di desa tersebut belum mempunyai pembukuan sama sekali. Sehingga perlu diadakan pelatihan tentang pembukuan berbasis digital.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama memberikan materi tentang pentingnya pembukuan dalam kegiatan bisnis.
Dimana pembukuan ada dua. Yaitu pembukuan tradisonal yaitu pembukuan manual yang memakai buku/kertas dan pembukuan modern yaitu pembukuan memakai teknologi atau aplikasi.
Kelemahan buku tradisonal yaitu apabila hilang atau rusak maka hilang semua data transaksi usaha tersebut. Dan salah satu keuntungan memakai pembukuan modern adalah pembukuan bersifat mobile, dan pengunaannya sangat mudah.
Buku kas digital adalah salah satu aplikasi pembukuan. Bisa diunggah di playstore jika menggunakan android dan appstore jika menggunakan iphone.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Sri Mulyani Ungkap Program Efisiensi Anggaran Prabowo Berlanjut Hingga 2026
-
Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
-
Belum Tentu Stefano Lilipaly, Menebak Pengganti Ragnar Oratmangoen di Timnas Indonesia
-
Bikin Tidur Tak Nyenyak, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Suram
-
Rotasi Besar-besaran di Kemenkeu Libatkan Petinggi TNI Hingga Orang Istana, Sri Mulyani Bungkam
Terkini
-
Menpora & Gubernur Sulsel 'Ngopi' Bahas Stadion Sudiang! Proyek Mangkrak atau Lanjut?
-
Hari Kebangkitan Nasional, BRI Terus Perkuat Ekonomi Desa dan UMKM Sebagai Langkah Konkret
-
Penumpang KM Tidar Diduga Terjun ke Laut di Makassar, Pencarian Masih Berlangsung
-
Gawat! Demo Ojol Nasional Ancam Lumpuhkan Kota-Kota Besar
-
Pemprov Sulsel Laporkan Magdalena De Munnik ke Polisi atas Dugaan Dokumen Palsu