SuaraSulsel.id - Rosmini, calon pengantin perempuan di Kota Makassar meninggal dunia tersengat listrik. Sesuai jadwal, Rosmini akan menikah setelah lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah lalu.
Tetapi karena Rosmini meninggal dunia, calon pengantin perempuan pun terpaksa digantikan oleh saudara kembar korban sendiri, bernama Rosmina.
"Calon pengantin Rosmini. Sudah diputuskan mau menikah. Rencananya sudah lebaran Idul Fitiri dinikahkan," kata ibu korban, Mantang daeng Tonji, Senin 21 Juni 2021.
"Terpaksa kembarannya ganti, nama kembarannya Rosmina. Untung mau kembarannya, acaranya mungkin tanggal 25 Juli 2021," ungkap Mantang.
Kantor Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN Persero Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) di Kota Makassar didemo puluhan massa.
Pendemo meminta ganti rugi sebesar Rp 500 juta atas meninggalnya perempuan bernama Rosmini (23 tahun) akibat tersengat listrik.
Aksi unjuk rasa berlangsung di depan Kantor PT PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Jalan Hertaning, Kota Makassar, Senin 21 Juni 2021.
Puluhan peserta aksi yang berdemo diketahui berasal dari berbagai ormas, yakni Lembaga Aliansi Anti Korupsi (Lantik), Jaringan Anti Korupsi (Jangkar), Laskar Sinri Jala, dan Tetta Community Makassar.
Mantang Daeng Tonji, ibu korban mengatakan, peristiwa Rosmini meninggal dunia terjadi di Kawasan Tanjung Bayam, Angin Mamiri, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar pada Rabu 10 Maret 2021 lalu.
Baca Juga: Unik, Pengantin Ini Merajut Gaun Pengantinnya di Kereta Bawah Tanah
Kala itu, korban melintas di sekitar kawasan Tanjung Bayam dengan menggunakan sepeda motor, seorang diri. Namun, saat berada di lokasi korban berhenti untuk menerima telepon.
Disaat yang bersamaan, korban tidak sengaja menyentuh tiang listrik yang kabelnya telah telanjang. Sehingga, membuat korban terpental ke jalanan dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Dia (Rosmini) mau pergi ke Tanjung ke temannya. Tiba-tiba di situ ada yang menelepon, terus dia tinggal. Sudah itu mau kembali ke rumah, tapi tidak sengaja dia pegang itu tiang listrik. Jadi terlempar dan langsung meninggal," kata Mantang Daeng Tonji saat ditemui SuaraSulsel.id, di depan Kantor PT PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar.
Mantang mengungkapkan dalam kasus ini, pihak PLN sempat datang ke rumah korban yang berada di Kampung Gontang, RW 3, RT 3, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Makassar dengan memberikan uang Rp1,5 juta kepada keluarga korban.
"Mereka datang tidak mengaku dari PLN. Terus memberikan uang Rp 1,5 juta sebagai bentuk belasungkawa. Seandainya dia bilang uang ganti rugi tidak kita terima. Tapi dia bilang uang belasungkawa," ungkap Mantang.
Atas kejadian tersebut, Mantang Daeng Tonji yang didampingi oleh sejumlah ormas mendatangi kantor PT PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar untuk meminta uang Rp 500 juta. Sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait meninggalnya Rosmini selaku korban yang tersengat listrik tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Untuk Apa Kementan Kucurkan Rp281 Miliar untuk Sulawesi Selatan?
-
Kepala Rutan Kolaka Dinonaktifkan Buntut Napi Peras Wanita
-
Efek Rumah Kaca Hingga Navicula Satu Panggung, Ini Agenda Rock In Celebes 2025
-
Buruh Demo di Balai Kota Makassar, Ini Tuntutannya!
-
Mahasiswa Sinjai Dihukum Bersihkan Masjid dan Azan 3 Pekan