Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 17 Juni 2021 | 09:49 WIB
Pegunungan karst rammang-rammang [shutterstock]

SuaraSulsel.id - Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dijadwalkan mengunjungi Sulawesi Selatan hari ini, Kamis 17 Juni 2021.

Sandiaga Uno akan menghadiri beberapa agenda di Sulawesi Selatan. Seperti meluncurkan Makassar Jazz Festival, dan mengunjungi Geosite Desa Wisata Rammang-rammang di Desa Salenrang, Kabupaten Maros.

Sandiaga Uno juga akan melakukan kunjungan ke Pusat Informasi Geologi Geopark Maros - Pangkep di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Mengutip terkini.id -- Jaringan Suara.com, General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, Dedi Irfan mengatakan, kunjungan Menparekraf Sandiaga S Uno tersebut merupakan bentuk dukungan dan memberikan penguatan dari Kemenparekraf menuju proses Penilaian Lapangan Tim Asesor UNESCO yang direncanakan pada Juli 2021 mendatang.

Baca Juga: Bakar Jasad Rian di Tumpukan Sampah, Total Pembunuhnya Ada Lima Orang

“Kunjungan Pak Menparekraf Sandiaga Uno sekaligus melakukan pengecekan kesiapan Kawasan Geopark Maros Pangkep,” bebernya.

Dedi Irfan juga menyampaikan harapan Pak Menteri Sandiaga Uno agar perlunya ada kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk turut serta mengambil peran dalam mewujudkan sebuah Geopark yang berkualitas dunia atau World Class Geopark. Khususnya bagi Geopark Maros - Pangkep.

“Kawasan Geopark Maros Pangkep di tahun 2020 kemudian diajukan pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu kandidat UNESCO Global Geopark (Geopark dunia),” beber Dedi.

Kampung Rammang-Rammang Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (19/2).

Penting untuk diketahui bersama bahwa Geopark Maros Pangkep adalah salah satu kawasan strategis pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan khususnya wisata alam dan petualangan.

Jaraknya hanya 35 menit dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang didasari oleh kekayaan alam geodiversity (geologi),biodiversity (flora fauna) dan cultural diversity (budaya) yang bertaraf Internasional.

Baca Juga: PPDB Sulsel Kacau, Alamat Rumah Calon Peserta Terlempar Sampai ke Negara Jerman

Kawasan ini mempunyai luasan 5.077.25 km2 dengan presentase luas daratan sebesar 44,6 persen dan Lautan 55,4 persen dengan Panjang garis pantai 88,5 km.

Jumlah populasi manusia yang mendiami kawasan ini sebesar 665.000 jiwa bersuku Bugis dan Makassar.

Secara profil, kata Dedi, kawasan ini diatapi oleh puncak Gunung Bulusaraung, 1300 mdpl sebagai jalur pendakian petualangan dengan pemandangan sunrise terbaik.

Kemudian perbukitan dengan tipe Tower Karst terluas ke dua di dunia yang di dalamnya terdapat sangat banyak spot wisata air terjun dan landscape yang indah.

Seperti Taman Wisata Alam Bantimurung, Air terjun Lengang, Kawasan Pattunuang, Air Terjun Lacolla serta 400 lebih gua dengan ornament yang mempesona dengan proses pembentukan jutaan tahun.

“Gua-gua ini diperkuat dengan tinggalan manusia prasejarah sebagai warisan budaya berupa lukisan dinding Gua tertua di dunia dengan umur 45 ribu tahun,” jelas Irfan.

Rammang Rammang, objek wisata di Maros. (Instagram/@alwinpulungan25)

Ia juga menyampaikan bahwa keberadaan Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang telah mengidentifikasi Flora Fauna Endemik, termasuk 240 spesies kupu-kupu, di kawasan ini, mengukuhkan kawasan dengan julukan The Kingdom of Butterfly serta menjadikan kehadiran naturalis dunia yang terkenal ALFRED RUSSEL WALLACEA berdiam di kawasan ini.

“Adanya series batuan lantai dasar samudera (6000 km di bawah permukaan bumi ) yang tersingkap di permukaan dengan umur 150 juta tahun di Kawasan Bantimala, Pangkep semakin mengukuhkan kekayaan geodiversity kawasan ini,” urai Irfan.

“Ditambah dengan dengan gugusan Kepulauan Spermonde yang luar biasa dengan 120 pulau menjadi salah satu Spot diving dengan akuarium bawah laut, jenis ikan, terumbu yang sangat indah,”lanjut Irfan.

“Tidak hanya itu, kekayaan budaya masa kini berupa makanan khas tradisional, rumah adat-istiadat, tarian dan keberadaan masyarakat adat Bissu, adalah sebuah nilai yang luar biasa yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya lagi.

Masih kata Irfan, melalui kedatangan Menteri Sandiaga Salahuddin Uno di kawasan tersebut, diharapkan terjalin sebuah konektivitas. Sehingga terbangun kawasan pariwisata Geopark Maros - Pangkep yang terintegrasi dan berkelanjutan di masa depan.

“Semua kekayaan alam, atraksi tentu dapat dinikmati dan dijaga bersama jika pemerintah dan swasta mau mengambil peran dalam menghadirkan fasilitas pendukung dan atraksi tambahan di sejumlah geosite, dengan harapan kunjungan wisatawan tidak hanya dimanjakan dengan keindahan alam, tetapi juga hadirnya fasilitas lengkap sehingga para wisatawan memberikan kepuasan dan kenyamanan,” harap Irfan.

Rammang Rammang, objek wisata di Maros. (Instagram/@lelaki_pendusta)

Selain itu, kata dia, jumlah wisatawan yang meningkat tentu akan memberikan dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya serta juga memberikan peningkatan pendapatan bagi pemerintah daerah. Sesuai Tagline Geopark “Melestarikan Bumi, Mensejahterakan Masyarakat”.

“Kami dari Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep sangat yakin dengan dukungan serta peran semua pihak maka sebagai salah satu Kandidat Geopark UNESCO, kami yakini predikat Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark akan kita raih bersama,” tutupnya.

Load More