Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 11 Juni 2021 | 18:18 WIB
Pemerintah Kota Makassar meluncurkan Satgas Covid Hunter di Tribun Lapangan Karebosi, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Makassar, Jumat 4 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

"Kalau ada mobil Covid Hunter yang datang di tempatnya pasti mau dilakban," tambah Danny Pomanto.

Khusus untuk penanganan Covid di Mal, kata dia, cara yang ditempuh adalah dengan menghitung setiap pengunjung yang datang ke Mal. Hal ini dilakukan agar pengunjung yang berada Mal tersebut tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan.

"Harus dihitung setiap pintu agar termonitor kapasitasnya untuk mengontrol jumlah pengunjung di Mal," kata dia.

"Kalau restoran ini yang bandel. Misalnya idealnya bangku cuma 50. Ini lebih 50, jadi bangkunya yang lebih 50 ini kita angkut," sambung Danny.

Baca Juga: Duh! Rumah Sakit di Pati Over Kapasitas, Banyak Nakes Terpapar Covid-19

Danny mengungkapkan untuk menjalankan program Makassar Recover ini, anggaran yang digunakan pemerintah diketahui sebanyak Rp 380 miliar. Karena itu, semua biaya pasien Covid-19 yang dirawat hingga suplemen diberikan secara gratis.

"Biaya sepenuhnya gratis untuk mereka termasuk suplemen. Anggaran Makassar Recover Rp 380 miliar, hampir Rp 400 miliar anggarannya yang diambil dari negara," ungkap Danny.

Danny menegaskan bahwa penanganan Covid-19 di Makassar berlaku di semua lini tanpa pandang bulu. Sebab, jika ada pegawai kantor yang ketahuan positif corona. Maka kantor tersebut akan dilockdown sampai hasil pemeriksaan pegawainya dinyatakan telah negatif.

"Bukan dua Minggu lockdown. Tapi sampai negatif," tegas Danny.

Danny Pomanto juga menyinggung kasus kerumunan di McDonalds Makassar yang terpaksa dibubarkan. Karena tidak mematuhi protokol kesehatan saat promo BTS Meal.

Baca Juga: Muhadjir Effendy Apresiasi Upaya Pemkot Makassar Tekan Penularan Covid-19

"McDonalds di Pettarani udah dibubarkan sama Satgas Raika. Tinggal dicabut ijinnya kalau direkomendasikan sama Raika saya cabut. Untuk sementara baru peringatan karena tidak sempat ramai seperti tempat lain," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More