Begini Penampakan Mobil Laboratorium Rp 6,5 Miliar Provinsi Gorontalo

SuaraSulsel.id - Mobil laboratorium bantuan dari Kementerian Kesehatan RI diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Gorontali. Mobil diserahkan melalui Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku bersyukur kepada Menteri Kesehatan telah memberikan mobil yang bisa dibawa ke kampung-kampung untuk melayani rakyat Gorontalo.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih pada pada Pak Menteri," kata Rusli Habibie kepada Gosulut.id -- jaringan Suara.com

Serah terima mobil laboratorium bergerak ditandai dengan pemeriksaan swab PCR kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Sekda Darda Daraba dan sejumlah pejabat dari Kemenkes RI.

Baca Juga: Langganan Kebakaran, Pedagang : Kami Capek dan Rugi, Pasar Terbakar Terus

Bantuan ini semakin terasa spesial karena hanya ada 10 unit di Indonesia, salah satu provinsi yang menerima adalah Gorontalo.

“Ini barangnya mahal, sehingga sopirnya dan SDM laboratoriumnya harus betul betul profesional. Tadinya kita berencana mau beli ini, Cuma harganya enam milyar lebih makanya kita berjuang di Kemenkes,” ujar Rusli Habibie.

Lebih lanjut Rusli Habibie menambahkan, selain bisa memeriksa sampel covid-19, laboratorium tersebut juga bisa memeriksa sampel penyakit menular lain seperti TBC dan sebagainya.

Dalam kesemoatan itu, Kepala BTKLPP Kelas I Manado, Suharto mengungkapkan, mobil laboratorium ini memiliki spesifikasi yang cukup canggih.

"Namun, mobil laboratorium membutuhkan daya listrik minimal 10.000 Watt serta akses jalan beraspal. Dan mobil ini dilengkapi dengan mesin genset. Tapi dikhawatirkan daya listrik menjadi naik turun yang bisa mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan,"ungkapnya.

Baca Juga: Gubernur Gorontalo Belajar Blangkon Jateng dari Ganjar Pranowo, Apa Itu?

Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan pihak BTKLPP akan melakukan bimbingan teknis bagi calon teknisi dan laboran terkait cara penggunaannya. Diharapkan petugas di Dinas Kesehatan sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan sebagai tenaga operasional.