Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 05 Juni 2021 | 14:04 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bicara soal birokrasi di Indonesia. (YouTube/KompasTV)

SuaraSulsel.id - Hasil survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia menunjukkan Prabowo Subianto menjadi calon presiden atau capres terkuat dalam Pilpres 2024.

Sementara itu posisi kedua adalah Ganjar Pranowo, posisi ketiga Anies Baswedan, posisi keempat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan posisi kelima Sandiaga Uno.

"Elektabilitas capres lima nama terbesar apabila pemilihan presiden dilaksanakan saat ini, dimana Presiden Joko Widodo tidak boleh mencalonkan diri lagi maka ada lima nama tokoh utama yang paling berpeluang," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat merilis hasil Survei Nasional Parameter Politik Indonesia soal "Peta Politik Menuju 2024 dan Isu Politik Mutakhir" secara daring, Sabtu 5 Juni 2021.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kata Adi, menjadi tokoh paling populer saat ini dengan angka 22,3 persen. Lalu, diposisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 19,7 persen.

Baca Juga: Ada Desakan Prabowo Subianto Jadi Capres 2024, Gerindra: Belum Ada Keputusan

Ketiga, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 18,1 persen. Keempat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 10,1 persen.

Posisi lima ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dengan angka 7,5 persen.

"Masih ada 22,3 persen angka suara yang ragu atau belum menjawab dalam survei lima tokoh Capres Pilpres 2024 ini," ucap Adi menjelaskan.

Menurut Adi, walaupun Prabowo Subianto elektabilitasnya masih paling tinggi, namun dominasinya kian melemah.

"Keunggulan 8,2 persen pada Februari lalu menipis menjadi tinggal 1,8 persen pada Mei 2021," katanya.

Baca Juga: Didukung Banyak Kader, Tapi Gerindra Belum Putuskan Usung Prabowo Maju Pilpres 2024

Dia menambahkan, ada tiga tokoh yang mengalami peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan selama rentang 3 bulan terakhir, yakni Ganjar Pranowo naik 2,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono naik 1,7 persen dan Sandiaga Uno naik 1,3 persen.

Survei yang dilakukan pada 23-28 Mei 2021 ini diikuti 1.200 responden dengan pengambilan sampel melalui sambungan telepon dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Elektabilitas PDI Perjuangan Paling Tinggi

Survei yang dilakukan oleh Parameter Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan paling tinggi dengan 22,1 persen.

"Sementara ini PDIP masih memimpin perolehan suara partai politik dengan 22,1 persen," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, saat merilis hasil Survei Nasional Parameter Politik Indonesia soal "Peta Politik Menuju 2024 dan Isu Politik Mutakhir"

Sementara itu, Partai Gerindra menyusul di urutan kedua sebesar 11,9 persen dan posisi ketiga ada Partai Golkar 10,8 persen.

Ia menyebutkan, peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada Partai Demokrat dan PKS. Partai Demokrat berhasil naik ke posisi empat, yakni 8,4 persen, disusul PKB mencapai 8,2 persen.

"Meningkatnya elektabilitas partai Demokrat disinyalir akibat hingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu," kata Prayitno.

Di posisi keenam dipegang PKS sebesar 7,5 persen, ketujuh PartaiNasDem 5,0 persen, kedelapan PAN 4,3 persen, dan kesembilan PPP 3,5 persen serta PSI di posisi kesepuluh yakni 1,6 persen.

"PKS mendapatkan insentif elektabilitas akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan," kata dia.

Ia bilang, faktor ketokohan masih mendominasi motif memilih partai, yakni mencapai 22,9 persen. "Di antara tokoh partai yang ada, Jokowi memiliki pengaruh terbesar (4,2 persen) disusul Prabowo (3,2 persen) lalu SBY (1,3 persen) dan Megawati (0,5 persen)," tuturnya.

Setelah faktor ketokohan, faktor citra dan emosional juga menjadi penentu arah pilihan partai (18,2 persen).

"Jika di total kedua faktor ini mendominasi hampir separuh (41,2 persen) motif memilih partai politik. Sementara faktor keluarga, lingkungan memberi pengaruh
14,2 persen," katanya.

Secara sederhana, kata dia, bisa dikatakan membangun ketokohan yang kuat dan citra yang baik lebih perlu dilakukan partai politik untuk menarik simpati pemilih dibanding merumuskan visi misi dan program yang brilian.

Survei yang dilakukan pada 23-28 Mei 2021 diikuti 1.200 responden dengan pengambilan sampel melalui sambungan telepon dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Antara)

Load More