SuaraSulsel.id - Burasa merupakan sejenis lontong namun berbeda karena menggunakan santan dan dibungkus menggunakan daun pisang. Makanan khas Bugis, Sulawesi Selatan ini memiliki bentuk yang lebih pipih dari lontong yang sering di jumpai.
Burasa menjadi makanan wajib yang selalu ada di kediaman masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan saat perayaan hari lebaran.
Burasa terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan santan, kemudian diberikan garam secukupnya. Beras dimasak hingga mendidih dan seluruh santan meresap.
Adonan beras yang sudah bercampur dengan santan tersebut kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. Biasannya dua hingga tiga bagian burasa yang sudah dibungkus dengan daun pisang disatukan dan diikat menggunakan tali rafia.
Baca Juga: Perkembangan Penyebab Kematian Diego Maradona, Pemeriksaan Tim Medis Ditunda
Setelah proses pengikatan selesai, burasa kemudian kembali direbus menggunakan air hingga berjam-jam lamanya.
Salah satu warga Bugis, Radia (45) mengatakan proses perebusan yang menggunakan waktu lama ini bertujuan agar burasa bisa bertahan lebih lama.
"Direbus selama berjam-jam. Saya biasanya rebus sampai 8 jaman bahkan biasa lebih, supaya tidak cepat basi. Tapi selama perebusan itu harus diperhatikan jumlah airnya jangan sampai gosong, kalau airnya berkurang ditambah lagi. Saya rebus burasa dengan menggunakan kayu bakar," katanya, dilansir dari kabarmakassar.com--jaringan suara.com, Sabtu (29/5/2021).
Burasa memiliki aroma yang wangi dan khas yang diperoleh dari daun pisang dan rasa yang gurih.
"Wanginya burasa itu dari daun pisangnya, kalau rasa guirih yah dari santan dan garamnya," katanya.
Baca Juga: Tetap Profesional, Ini 6 Artis Kristen Berperan Jadi Muslim yang Aktingnya Totalitas
Burasa sering disantap bersama dengan kari ayam, Coto Makassar, Pallu Basa, Nasu Pallekko, Ayam Dangkot dan masakan lainnya. Selain itu, burasa juga dapat disantap dengan makanan berkuah mapun tidak berkuah rasanya tetap nikmat.
Berita Terkait
-
Gaza Kecil di Kairo: Kisah Pengungsi Palestina Bangkit dari Puing Perang Lewat Kuliner
-
Menyantap Lezatnya Masakan Padang di Rumah Makan Ganto Sori Kuala Tungkal
-
Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
-
Kompetisi Memasak LaCuisine 2024: Mengangkat Kuliner Nusantara Ke Panggung Internasional
-
Dari Biryani hingga Dim Sum, Jaringan Hotel Ini Hadirkan "Taste of Asia" yang Menggugah Selera
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024