Meski begitu, tak bisa dipungkiri ada program yang harus beralih ke 2022 nanti. Tetapi, pihaknya melihat mana yang prioritas. Apalagi dalam kondisi pandemi kemudian pada awal tahun ada utang yang harus dituntaskan secara cepat.
"Kalau yang sekarang kita kerjakan, kondisinya memang harus dibenahi lebih cepat. Sehingga tidak menjadi masalah yang lebih parah. Karena kalau kita biarkan aspalnya bolong-bolong, akan rusak lebih besar," tambahnya.
Andi Sudirman yang didampingi Wakil Bupati Toraja Utara Frederik V Palimbong, dan Kadis PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin juga memantau salah satu jalan yang dikerjakan oleh pemprov. Yakni di Jalan poros Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk.
Ruas ini, dikerjakan sepanjang 11 kilometer lebih dengan lebar 6 meter. Jalan yang menghubungkan Luwu tersebut, memang baru diserahkan oleh pemprov tahun lalu. Saat berkunjung ke area itu, kondisi jalan memang belum teraspal secara menyeluruh.
Baca Juga: Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel Mengaku Kembalikan Uang ke KPK
Masih berupa pengerasan jalan. Ada juga yang sudah diaspal tetapi tahap penyempurnaan. Kondisi jalan memang tampak berdebu. Beberapa titik masih berlubang. Akan tetapi, semua masalh dalam tahapan pengerjaan.
Jika ruas ini tuntas, maka jarak antara Rantepao-dan Palopo juga kian singkat. Dulunya mencapai 2 jam. Namun kalau tuntas bisa 45 menit.
Pemprov Sulsel, kata dia, terus berupaya untuk menyelesaikan infrastruktur jalan Provinsi di daerah, yang diperkirakan akan memakan anggaran sekitar Rp 400 Miliar.
Kemantapan jalan sekitar 70 persen.
"Kita terus genjot dan tingkatkan kemampuan kita. Tahun depan kita akselerasi lagi untuk jalan yang menghubungkan Kabupaten/Kota lainnya, utamanya yang dilintasi banyak warga. Insya Allah, pelan-pelan kita selesaikan ini dan sinergitas dikerjakan bersama," jelasnya.
Kepala Dinas PUTR Sulsel, Rudy Djamaluddin mengatakan, khusus untuk area Toraja, memang banyak proyek jalan yang dikerjakan. Misalnya saja, untuk Tana Toraja pada ruas Passoko-Matangli-Massupu-bts Pinrang alokasinya tahun ini sebanyak Rp68 miliar. Itu untuk penanganan 8,5 kilometer.
Baca Juga: Diduga Terima Suap Ratusan Juta, Pejabat Pemprov Sulsel Terancam Dipecat
Kemudian, kata dia, untuk Toraja Utara, diakuinya memang agak banyak. Misalnya saja untuk ruas Rantepao-Sa'dang-Batusitanduk, memakan anggaran Rp72 miliar untjk 10,4 kilometer. Kemudian Rantepao-Pangalan-Bts Sulbar sebanyak 57 miliar untuk penanganan 10,8 kilometer.
Lalu, ada program PHJD ada empat ruas jalan yang dikerjakan, dengan total anggaran Rp49 miliar. Panjang penanganannya sepanjang 50 kilometer.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan
-
Menpora & Gubernur Sulsel 'Ngopi' Bahas Stadion Sudiang! Proyek Mangkrak atau Lanjut?