SuaraSulsel.id - Makam putri Sultan Hasanuddin bernama I Fatimah Daengta Kongtu Karaengta Campagaya, Garuda Betina dari Timur di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat viral di media sosial.
Makam putri pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan tersebut dikabarkan akan dibongkar. Karena lLokasi makam diklaim berada dia atas lahan milik pribadi.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pun merespons kabar tersebut. Adnan mengaku akan memeriksa kebenaran informasi tersebut lebih dahulu.
"Saya sementara lakukan cek kebenaran info tersebut," kata Adnan, Sabtu 22 Mei 2021.
"Saya tahu, tapi tidak mungkin kita hanya percaya berita lewat medsos tanpa mengecek dulu apa yang terjadi sebenarnya," kata Bupati Adnan
Berikut tulisan yang beredar di laman media sosial instagram. Terkait sengketa tanah Putri Sultan Hasanuddin di Kabupaten Mempawah :
Assalamu Alaikum Wr .wb….
Tabe kepada semua pihak yang merasa terkait dengan masalah ini. Terutama Pemerintah Kabupaten Gowa, juga kepada yang ditunjuk selaku orang dituakan di tanah ini dan memikul amanah sebagai Raja Gowa kiranya dapat menyisihkan waktunya sedikit.
Untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan lebih khusus kepada Bapak Bupati Mempawah, untuk kiranya dapat memberikan perhatian khusus terhadap Makam leluhur kita yang berada di daerah tersebut.
Beliau yg dimakamkan di sana adalah Putri Sombayya Yang Mulia Sultan Hasanuddin yakni "I Fatimah Daengta Kongtu Karaengta Campagaya, Garuda Betina Dari Timur" yang kemudian hijrah ke daerah tersebut setelah cukup lama berjuang melawan VOC dan atas kehendak Allah SWT beliau meninggal dunia di daerah Mempawah dan selanjutnya dikebumikan di tempat tersebut.
Baca Juga: Kasus Pajak Angin Prayitno, KPK Panggil Eks Kepala KPP Pratama Sulsel Wawan
Dalam perjalanan waktu yg cukup panjang Makam beliau tetap tenang-tenang saja hingga sekarang ini kemudian tiba-tiba ada seseorang yang kemudian menyatakan bahwa lokasi tanah tersebut adalah miliknya dan kemudian melarang ada aktifitas di atasnya karena merasa dia sebagai pemilik tanah
Jujur kami kesal sekaligus lucu sebab jangankan beliau sebagai Pejuang, beliau juga adalah orang yang sesungguhnya pertama kali tiba di daerah tersebut ( Pulau Temajo ) yang jika kita menganut kepada kepemilikan tanah maka beliau lah sesungguhnya pemilik tanah itu dan sangat mengherankan jika ada orang pendatang di daerah itu kemudian FATIMAH DAENGTA KONGTU KARAENGTA CAMPAGAYA, GARUDA BETINA DARI TIMURrasa dia berhak atas tanah tersebut hanya karena selembar kertas kepemilikan bernama sertifikat.
Sebab pertanyaannya adalah dari mana dia mewarisi tanah tersebut sedangkan makam beliau telah ada ratusan tahun sebelum ada yang namanya surat tanah, jika pun membeli maka tentu harus jelas dari mana tanah itu dibelinya.
Untuk itu barangkali kepada semua pihak yg merasa terdzolimi dengan kasus tersebut di atas kiranya dapat membantu agar makam beliau tidak terganggu dari tangan2 jahil manusia sebab beliau adalah bukti sejarah Negeri ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
WTP Bukan Jaminan! Kritik Pedas Zona C Unhas untuk Calon Rektor 2026-2030
-
'Uangnya Dibeli Sabu, Pak!' Pengakuan Jambret Sadis Makassar yang Viral di CCTV
-
9 Tahun Ayah Perkosa Anak di Gowa, Pengakuannya Bikin Polisi Geleng-Geleng Kepala
-
Jembatan Putus Akibat Banjir, 8 Desa di Tojo Una-Una Terisolasi
-
KPID Sulteng Dituding Intimidasi Pers! IJTI Pasang Badan Bela TVRI