SuaraSulsel.id - Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kebencanaan Universitas Hasanuddin memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Luwu Utara. Terkait mitigasi bencana yang dapat dilakukan guna mengurangi dampak bencana.
Setelah melakukan kajian sedimentasi terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Luwu Utara pada 2020.
Prof Adi Maulana Kepala Puslitbang Kebencanaan Unhas menjelaskan rekomendasi yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara disesuaikan dengan hasil identifikasi kajian sedimentasi.
Keterlibatan Unhas selain bentuk kerja sama dengan Pemkab Luwu Utara, juga menjadi bagian dari Unhas Humaniversity.
Baca Juga: Ibu Muda Digerebek Bareng Dua Pria, Mau Berbuat Terlarang
Rekomendasi yang diberikan Puslitbang Unhas salah satunya membuat program peningkatan kapasitas masyarakat, dimana pemerintah diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan di sembarang tempat.
Utamanya pada bagian hulu sungai dan juga rekomendasi terkait tata ruang wilayah. Tidak hanya itu, Unhas juga memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat mengenai mitigasi (pencegahan) bencana.
Perbandingan kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap risiko banjir bandang terhadap pola ruang Rencana Daerah Tata Ruang (RDTR) Kota Masamba diketahui yang sesuai adalah 67% dan yang tidak sesuai adalah 33%.
Sehingga, diperlukan peninjauan kembali RDTR yang berbasis pada mitigasi bencana serta penataan kawasan hulu berupa kawasan hutan yang berfungsi sebagai aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai resapan air.
Adi menambahkan, mitigasi bencana bertujuan untuk membentuk kesiapsiagaan dalam mengantisipasi banjir bandang yang mungkin akan kembali terjadi. Sehingga, mengurangi dampak ataupun resiko kepada masyarakat.
Baca Juga: Warga HSU Dilarang Takbir Keliling, Ibadah di Rumah Saja
"Rekomendasi ini kita berikan termasuk beberapa masukan terhadap banyak bukaan pada tiga hulu sungai yang sudah banyak mengalami degradasi. Kami harapkan rekomendasi tersebut dapat sesegera mungkin ditindaklanjuti agar sedimen-sedimen tidak menumpuk di hulu sungai. Apalagi dalam waktu dekat akan masuk musim penghujan," jelas Adi, dalam rilisnya Jumat 14 Mei 2021.
Dengan adanya rekomendasi tersebut, Adi berharap risiko ancaman banjir dapat berkurang dan mendorong serta memberikan motivasi kepada masyarakat pemda Luwu Utara untuk bangkit kembali pasca bencana.
Berita Terkait
-
RS Unhas dan Celltech Buka Akses Terapi Stem Cell di Sulawesi
-
Eksklusif! Pertemuan Bersejarah: Dosen Unhas Dapat Tanda Tangan & Pelukan Pertama Kluivert untuk Timnas
-
Beritakan Tindak Pelecehan oleh Dosen, Persma Unhas Dikriminalisasi Polisi
-
Desak Dosen Pencabul Mahasiswi Unhas Dihukum Berat, Kementerian PPPA: Ini Pasti Ada Relasi Kuasa
-
Kasus Dosen Unhas Cabuli Mahasiswi, Begini Reaksi Kementerian PPPA
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok