Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 08 Mei 2021 | 12:53 WIB
Ilustrasi : Kartu ATM BRI. (Dok. BRI)

SuaraSulsel.id - Kakek Yunus (64 tahun) melapor ke Bank BRI Marawi Kabupaten Pinrang. Karena berulang kali salah memasukkan nomor PIN kartu ATM.

Padahal pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini sangat yakin nomor PIN kartu ATM sudah benar. Tidak pernah diganti.

Saat diperiksa petugas Bank, betapa kagetnya Yunus. Kartu ATM yang selama ini dia pegang bukan miliknya.

Karena khawatir, Yunus lalu meminta petugas mencetak buku rekening. Yunus makin syok, uangnya sebanyak Rp 190.541.300 sudah berpindah rekening.

Baca Juga: Unik! Masjid Tua Ini Dibangun di Atas Bongkahan Batu Besar

Merasa tidak pernah melakukan transaksi. Yunus bergegas melapor ke Polsek Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Mengutip dari akun Instagram Palopo-info, penyelidikan polisi mengarah kepada cucu Yunus, Lukman Fathir (20 tahun). Lukman kemudian dipanggil polisi Selasa, 4 Mei 2021.

Tidak butuh waktu lama, Lukman mengaku telah mengambil uang kakeknya. Dia mengambil kartu ATM di laci tempat jualan Kakek Yunus. Lalu menukar kartu ATM BRI kakeknya dengan kartu ATM BRI atas nama Syamsiah.

Lukman menuju Kota Parepare, Senin 3 Mei 2021. Kemudian melakukan transaksi di Bank BRI Unit Lapadde.

Dia mentransfer Rp 100 juta ke rekening atas nama Irma Nawing. Kemudian Rp 10 juta ditransfer ke rekening atas nama Syamsiah.

Baca Juga: BRI Luncurkan LinkUMKM.id, Platform Pemberdayaan Digital bagi UMKM

Rp 10 juta lagi ditarik tunai, lalu digunakan membeli emas batangan ANTAM secara online di aplikasi seharga Rp 69 juta, sehingga total yang dia gunakan, Rp189 juta.

"Usai diperiksa, pelaku ditahan bersama barang bukti, 3 batang emas Antam KI 75 gram, kartu telepon, Hp iPhone 10," ujar Kapolsek Tiroang, AKP Gatot Yani.

AKP Gatot menjelaskan, buku rekening atas nama Irma Nawing dan Syamsiah, dibeli pelaku secara online melalui FB. Rekening tersebut telah ditutup pihak bank.

Demikian pula kartu ATM dan buku tabungan BRI dan BNI, telah dibuang pelaku di jalan poros Pinrang-Parepare, tepatnya di Jembatan Kariango.

"Tidak dapat ditemukan, karena sudah hanyut di sungai," ujar AKP Gatot.

Load More