SuaraSulsel.id - Masjid Taqwa Al Amin di Kabupaten Pinrang ini tergolong unik. Bangunannya berdiri di atas bongkahan batu besar. Tidak hanya itu, masjid ini disebut sudah memiliki umur 409 tahun.
Memiliki luas 110 meter per segi. Masjid berdiri di atas batu yang memiliki tinggi 5 meter.
Masjid tua ini berada di atas puncak Gunung Bajai. Deakat lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru. Sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Tepatnya di Dusun Tondo Bunga, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Menurut warga, masjid dibangun oleh seorang ulama bernama Andi Al-Amin pada tahun 1612-1613 yang merupakan kerabat Arung Palakka, Raja Bone.
Baca Juga: Kokohnya Mimbar Berusia 300 Tahun, Saksi Bisu Syiar Islam di Siak
Berdasarkan informasi yang dihimpun KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, masjid ini awalnya dibangun dari kayu kanyuruan dan kambelu dengan atap dari ijuk. Namun, pembangunan masjid ini tidak disertai dengan pembuatan tangga.
Setelah generasi kedua pendiri masjid ini yang menjadi imam, masjid kemudian dibuatkan tangga dari bambu dan pada imam yang ke tiga, tangga masjid ini terbuat dari beton seperti yang ada saat ini.
Keunikan lainnya, masjid ini dulunya memiliki lorong angin pada sisi kedua batu yang menyangganya. Lorong angin tersebut yang memicu terjadinya pusaran angin, hingga ke lantai atas (tempat salat jamaah) yang berfungsi sebagai pendingin ruangan. Hanya saja saat ini, lorong pusaran angin itu telah ditutupi menggunakan tumpukan batu.
Sementara di bagian belakang bongkahan batu bangunan itu, terdapat dua makam pendiri masjid yakni makam Al-Amin dan istri.
Masjid Taqwa Al Amin ini direnovasi pada tahun 1978 oleh penduduk setempat agar masjid ini terlihat modern. Namun, renovasi pada tahun itu masih terbuat dari kayu. Dan tahun 1998 bangunan masjid yang dari kayu kemudian diganti dengan bangunan yang terbuat dari Beton.
Baca Juga: Kasus Larangan Masker Berujung Damai, Muannas: Hukum Mestinya Tegak Lurus
Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar mengatakan masjid itu dibangun oleh seorang ulama bernama Andi Al-Amin yang datang ke kampung itu sekitar tahun 1611 dan menikah dengan warga setempat. Setahun kemudian ia mulai membangun masjid tersebut.
Berita Terkait
-
Satpam Bekuk Pria Nyamar Jadi Perempuan di Masjid NTB: Ngaku Dapat Bisikan Gaib
-
Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang
-
5 Masjid Karya Ridwan Kamil, Bukan Hanya Al Jabbar di Bandung
-
Ridwan Kamil Temui Lisa Mariana di Palembang saat Tinjau Proyek Islamic Center
-
Konon Dibangun Pakai Dana Pinjaman, Review Fasilitas Masjid Al Jabbar Karya Ridwan Kamil Disorot
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!
-
Awas! Merek Produk UMKM Bisa Dicuri, Begini Cara Amankan dengan Biaya Murah