SuaraSulsel.id - Asri (50 tahun) tersangka penambang pasir ilgeal atau galian C tanpa izin di Desa Benggaulu, Kecamatan Dapurang, Kabupaten Pasangkayu meninggal dalam tahanan polisi.
Almarhum adalah tahanan titipan Kejaksaan Negeri Pasangkayu. Dititip di ruang tahanan Polres Pasangkayu.
Kajari Pasangkayu melalui Kasi Intel Kejari Pasangkayu, Zaki Mubarak mengatakan penyebab kematian Asri di dalam sel Polres Pasangkayu, belum diketahui.
Namun kata Zaki, berdasarkan informasi yang diterima termasuk keterangan penghuni sel, almarhum Asri memiliki riwayat penyakit maag.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Makassar 6 Mei 2021 : Hujan Lebat dan Gelombang 2,5 M
”Info yang kami terima almarhum sebelum meninggal masih sehat walafiat. Namun Asri ini memiliki riwayat penyakit seperti maag," kata Zaki kepada pojokcelebes.com -- jaringan suara.com, Kamis 6 Mei 2021.
Sebelum meninggal, Asri tidak puasa. Saat itu almarhum mengaku tidak enak badan setelah mandi malam hari.
"Dia duduk – duduk tiba – tiba hilang kesadaran dan saat itu juga langsung dilarikan ke rumah sakit. Hal ini, masih dilakukan audiensi dengan pihak keluarga,” kata Zaki.
Tersangka telah ditahan di Mako Polres Pasangkayu sejak awal Januari 2021. Tidak berlangsung lama setelah rampung penyidikan, tersangka dan barang buktinya langsung diserahkan ke Jaksa penuntut umum ( JPU ) dan sudah dinyatakan lengkap atau P21.
Almarhum tidak dititip di Rutan Pasangkayu karena sampai saat ini masih dalam kondisi Covid-19.
Baca Juga: Operasi Penangkapan Terduga Teroris di Makassar, 56 Orang Ditahan
”Penahanannya masih di Polres Pasangkayu dengan alasan masih pandemi. Biasanya mau menjalani sidang baru dialihkan penahanan di Rutan Pasangkayu,” jelas Zaki.
Kapolres Pasangkayu, AKBP Leo H. Siagian mengatakan kematian almarhum Asri tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan berdasarkan hasil visum dokter.
”Tahanan yang ada di Polres Pasangkayu statusnya adalah tahanan jaksa yang dititipkan di Polres. Menurut hasil keterangan dokter bahwa yang bersangkutan meninggal karena sakit, yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit maag. Dan tidak ada tanda – tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban,” kata Leo.
”Tidak ada kelalaian dari hasil pemeriksaan dokter dan tidak ada tanda – tanda kekerasan. Saat serah terima jenazah di rumah sakit di depan dokter dan petugas medis, pihak keluarga menerima penyebab kematian,” pungkas Leo.
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis