Khusus untuk tiang Masjid As'said sendiri, kata Habib Ali, semuanya ada empat. Empat tiang ini dibangun menggunakan keempat nama Khalifah yang bergelar Khulafaur Rasyidin, yakni Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
"Kenapa diberi nama As'said? Saya sendiri juga tidak paham betul. Apa sebabnya pendahulu memberi nama itu. Orang Arab mungkin tahu apa artinya itu As'said. Simbol-simbol di dalam masjid seperti empat pilar besar itu diambil dari nama Khalifah. Adapun seperti arsitek-arsitek di dalam, saya tidak paham kenapa bentuknya begini. Karena orang-orang tua juga dulu tidak pernah cerita," beber Habib Ali.
Habib Ali mengemukakan awalnya orang-orang yang tinggal di sekitar Masjid As'said, mayoritas merupakan orang dari bangsa Arab. Namun, seiring perkembangan zaman, mereka pun memutuskan untuk hijrah ke tempat lain dan menjual rumah-rumah mereka kepada orang Cina.
Hingga akhirnya, kompleks di sekitar area Masjid As'said, kini telah dihuni oleh orang-orang Cina sampai sekarang.
Baca Juga: Nyaman Saat Ramadhan, Kapolda Metro Jaya Instruksi Soal Knalpot Bising
"Dulu di sini, lebih banyak orang Arab. Nanti orang Arabnya sudah hijrah, pindah ke Surabaya, Jakarta. Dia jual rumahnya. Termasuk seperti Pak Umar Shihab, kan rumahnya kemarin di Nusantara itu dijual. Tapi setelah dia jual orang Cina yang kuasai, akhirnya tinggal Massjid Kompleks Pecinan. Mungkin karena kalah bersaing, akhirnya orang Cina semua yang beli," urai Habib Ali.
Pohon Kurma Berusia 40 Tahun
Luas lokasi Masjid As'said, kata Habib Ali, seluas sekitar 4000 meter persegi. Yang tak kalah menarik di Masjid As'said adalah pekarangannya ditumbuhi dua pohon kurma. Pohon kurma yang masih tumbuh subur hingga sekarang berada tepat di depan parkiran Masjid As'said.
"Dua itu pohon kurma di sini, yang tua itu di samping masjid. Tapi sudah ditebang karena mati. Itu yang sempat berbunga tapi tidak tinggal berbuah. Kalau yang di depan itu belum pernah berbunga," terang Habib Ali.
Habib menduga pohon kurma itu tumbuh secara liar di pekarangan Masjid As'said. Penyebabnya, berasal dari sampah biji kurma yang telah disantap oleh para jemaah saat berbuka puasa di Masjid As'said.
Baca Juga: Intip Tradisi Kuda Lumping Bangunkan Warga Sahur di Pagelaran Pandeglang
Usia pohon kurma di samping masjid yang telah ditebang karena mati telah mencapai 40 tahun. Sementara, pohon kurma yang berada di parkiran depan Masjid As'said telah berusia 10 tahunan.
"Itu tumbuh karena kemungkinan kalau bulan Ramadhan begini kan pasti orang makan-makan kurma. Tercecer bijinya dan akhirnya tubuh besar begitu. Tumbuh liar, dan akhirnya dipertahankan karena subur tumbuhnya," kata dia.
"Termasuk itu didepan kita pertahankan yang dua pohon. Yang di depan itu masih baru. Yang tua di samping masjid yang sempat berbunga tapi belum berbuah," sambung Habib Ali.
Jemaah yang ada di Masjid As'said, kata Habib Ali, semuanya kebanyakan dari luar kompleks Pecinan. Diantaranya berasal dari Kabupaten Gowa, Jalan BTP Makassar, Jalan Minasaupa dan daerah-daerah lainnya lagi.
"Kita jemaah di sini, orang-orang kantor, pegawai toko," ujar Habib Ali.
Meski begitu, Habib Ali tetap bersyukur karena Masjid As'said selalu dikunjungi oleh masyarakat untuk melaksanakan ibadah. Baik menunaikan salat maupun untuk berbuka puasa seperti pada momentum bulan suci Ramadhan sekarang ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat