Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 19 April 2021 | 10:22 WIB
Kondisi korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berangsur pulih, Senin 19 April 2021 / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Kondisi korban bom bunuh diri di Gereja Katolik Katedral Makassar berangsur membaik. Namun, beberapa korban masih dalam proses pemulihan.

Pengurus Gereja Katedral Makassar Romo Wilhelmus Tulak mengatakan, salah satu korban, Kosmas sudah diperbolehkan pulang pada Jumat, pekan lalu. Kosmas Balembang adalah petugas keamanan yang menghadang bomber di depan Gerbang Gereja pada Minggu, 28 Maret 2021.

"Pak Kosmas sudah diizinkan pulang hari Jumat. Uskup juga sudah mengunjungi mereka. Sebelumnya saya sudah ke rumah sakit memastikan kondisi mereka," kata Wilhelmus, Senin, 19 April 2021.

Kondisi kesehatan Kosmas disebut mulai pulih. Walau sempat mengalami luka bakar cukup parah, pihak gereja memastikan korban tidak cacat.

Baca Juga: Munas PKB, Jokowi Ungkit Aksi Bomber di Makassar dan Teroris di Mabes Polri

"Semuanya aman. Puji Tuhan sampai sekarang belum ada yang harus cacat," ujarnya.

Namun, tiga korban lainnya masih harus dirawat. Romo Wilhelmus mengaku pihak gereja tetap mengawal kesembuhan mereka.

"Tiga orang masih harus dirawat. Selain karena trauma, juga masih butuh proses perawatan lanjutan. Tapi kondisi kesehatan mulai berangsur membaik," ujarnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Sulsel E Zulphan menambahkan Detasemen khusus 88 Polri sudah menangkap 31 terduga teroris pasca bom bunuh diri di Katedral Makassar. Mereka diduga ikut berperan dalam bom bunuh diri tersebut.

"Mereka ini perannya ikut membantu dan memfasilitasi pelaku dalam beraksi," kata E Zulphan di Makassar, pekan lalu.

Baca Juga: Kebangetan jika Ada Tudingan Polri Rekayasa Aksi Teroris, Disebut Ngawur

Pihak Polda masih merahasiakan identitas terduga teroris tersebut. Status mereka saat ini masih terperiksa.

Saat ini mereka ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Densus membutuhkan keterangan tambahan.

"Sedang didalami lebih lanjut oleh Densus 88," ungkap Zulphan.

Ia menjelaskan semua yang ditahan tergabung dalam jaringan Ansharut Daulah. Selain merakit bom, mereka juga aktif sebagai konseptor.

"Terduga didominasi oleh laki-laki. Beberapa diantaranya juga ada perempuan yang turut diamankan," tandasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More