Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 10 April 2021 | 21:16 WIB
Pimpinan Jemaah An Nadzir Ustadz M Samiruddin Pademmui di Masjid Baitul Muqaddis, Sabtu 10 April 2021 / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

Keempat, Pada hitungan 3 (tiga) bulan terakhir 27, 28 dan 29, An Nadzir akan memperhatikan jam terbitnya bulan di ufuk Timur. Sambil melihat bayangan bulan bersusun dengan menggunakan kain hitam tipis.

Kelima, Ketika bayangan bulan bersusun 3 berarti sisa bulan 2 hari lagi. Jika bayangan bulan bersusun 2 berarti sisa bulan tinggal 1 hari lagi.

Keenam, Pada saat bulan akan berakhir, biasanya secara Sunnatullah ditandai dengan beberapa fenomena alam. Seperti, turun hujan disertai kilat dan Guntur, serta tiupan angin agak kencang. Yang sekiranya kita berada di pinggir laut, maka kita akan menyaksikan perubahan arah perahu utara-selatan berbalik menjadi timur-barat.

Ketujuh, Fenomena alam sebagai tanda terakhir terjadinya pergantian bulan, yakni ketika air laut sudah mengalami pasang KONDAK. Pasang KONDAK adalah pasang puncak dan tertinggi air laut. Yang terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi (tarik menarik) akibat antara bumi, bulan dan matahari berada pada posisi sejajar dalam bentuk horisontal.

Baca Juga: Kampung Ini Sudah 10 Tahun Lock Down, Klaim Bebas Covid-19

Kedelapan, Pada saat terjadinya pasang KONDAK air laut, berarti pergantian bulan telah terjadi. Misalnya, bulan Rajab ke Sya'ban, bulan Sya'ban ke Ramadhan dan atau bulan Ramadhan ke Syawal.

Kesembilan, Perlu dipahami, bahwa, ketika bulan sabit terbit di Timur pada subuh hari, itu artinya bulan tua. Dan ketika bulan sabit sudah terbit di Barat, itu artinya sudah bulan baru. Terbitnya bulan baru di Barat, lebih sering dibawah garis horizontal atau dibawah ufuk. Bahkan terkadang sampai 10 derajat dibawah ufuk garis horinzontal. Sehingga bulan baru sangat sulit disaksikan muncul di atas ufuk Barat.

Sepuluh, Penting dipahami juga, bahwasanya, batasan terbitnya bulan di Timur di subuh hari adalah fajar Siddiq dan bukan fajar kasyib. Makanya, kita juga perlu memahami batasan fajar Siddiq dan fajar kasyib.

Sebelas, Ketika bulan terbit di Timur pada waktu fajar kasyib, maka yakinlah bahwa, bulan berjalan masih sampai ke ufuk Barat. Sedangkan ketika bulan terbit di Timur saat sudah fajar Siddiq, maka yakinlah bahwa perjalanan bulan sudah tidak sampai ke ufuk Barat. Artinya, akan terjadi pergantian bulan di jalan, bisa pagi, siang atau sore hari.

Nah, disinilah pentingnya kita memantau pasang KONDAK (puncak tertinggi) air laut sebagai tanda terakhir terjadinya pergantian bulan.

Baca Juga: Dinilai Menyehatkan, Begini Cara Puasa Memengaruhi Tubuh

Duabelas, Ketika kita sudah mengetahui bahwa perjalanan bulan tidak lagi sampai ke Barat. Maka disinilah kemudian kita ada istilah puasa dengan niat menyambut. Artinya, kita dalam keadaan puasa, bulan Ramadhan masuk.

Load More