SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meninjau pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 21 Makassar, Jalan Tamalanrea Raya, Jumat 9 April 2021.
Peninjauan ini sekaligus meluncurkan sekolah tatap muka terbatas di tingkat SMA/SMK/SLB di Sulsel. Dirangkaikan dengan memperkenalkan aplikasi literasi 15 menit baca kitab suci Alquran.
Pembelajaran tatap muka terbatas ini dimulai dilaksanakan di tiga sekolah di Makassar. Yakni SMA Negeri 21 Makassar, SMA Negeri 4 Makassar, dan SMA Negeri 2 Makassar.
Para siswa nantinya akan mulai belajar pada hari Senin 13 April 2021. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta membatasi kehadiran siswa atau diikuti oleh 50 persen siswa dari jumlah siswa setiap kelas.
Baca Juga: Banyak Siswa Tak Diizinkan Sekolah PTM, Wagub DKI: Nanti Orang Tua Mengerti
Usai peluncuran, Plt Gubernur Sulsel bersama Forkopimda meninjau ruang kelas. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 21 Makassar. Andi Sudirman berbincang-bincang dengan para siswa.
"Selamat pagi. Senang sekolah kembali? Rindu sekolah? Kita melakukan ini secara bertahap. Anak-anak harus disiplin, jangan ada yang lepas maskernya," ujar Andi Sudirman dihadapan para siswa.
Andi Sudirman Sulaiman mengaku, hari ini adalah hari yang sangat berbahagia. Hari pertama dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas dan bertahap.
Andi Sudirman menyampaikan, bahwa saat ini vaksinasi Covid-19 pada guru dan tenaga kependidikan di Sulsel terus digalakkan.
Kegiatan belajar mengajar tatap muka terbatas ini, kata dia, dilakukan setelah mendapatkan keluhan masyarakat selama belajar online. Apalagi masih ada sarana infrastruktur di Sulsel yang tidak menjangkau signal.
Baca Juga: Kisruh Stadion Mattoanging, Pemprov Sulsel Akan Ikut Pemkot Makassar
"Nantinya 1 bulan ke depan kita akan lakukan evaluasi pembelajaran tatap muka terbatas ini. Apalagi sekolah sudah melakukan sistem zonasi, jadi para siswa tinggal tak jauh dari sekolah, jadi lebih mudah untuk dikontrol," katanya.
Sudirman mengajak komite sekolah, serta masyarakat sekitar untuk bersama mengawasi dan melaporkan jika ada kejadian untuk menjadi bahan evaluasi.
"Kita berharap protokol kesehatan tentu harus diperlakukan sangat ketat, kita harus meyakinkan anak-anak aman saat datang dan aman saat pulang," paparnya.
Ia pun berharap adanya keterbukaan, kepercayaan dan sportivitas dengan kondisi di lingkungan sebelum para siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Mudah-mudahan sekolah ini bisa menjadi rujukan. Uji coba tatap muka terbatas ini dan bulan depan kita melihat bagaimana keadaan sekolah untuk dipresentasikan secara keilmuan dan bagaimana pergerakannya," tuturnya.
Kepada pelajar yang tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari sekolah, Dinas Pendidikan diminta mempersiapkan modul dan video offline. Untuk memudahkan pembelajaran.
Sehingga para anak-anak bisa mengenyam pendidikan. Ia pun meminta Dinas Pendidikan untuk bisa memberlakukan home schooling, apalagi ada kuota 20 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Prof Muhammad Jufri menyampaikan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo dan Plt Gubernur Sulawesi Selatan.
Menurutnya, ini sebuah kebahagiaan, karena dirindukan oleh sekitar 24 ribu guru SMA/Sederajat, sekitar 600 ribu siswa SMA/sederajat serta para orang tua.
"Pembelajaran tatap muka terbatas ini hanya dilakukan pada jenjang SMA/sederajat. Untuk di Makassar, tiga sekolah dulu. Dalam satu minggu dibatasi dengan dua hari pembelajaran dalam waktu maksimum tiga jam dengan jumlah siswa yang datang dibatasi 50 persen dari jumlah setiap kelas. Jadi siswa (yang tidak masuk sekolah), belajar di rumah dan Minggu berikutnya masuk," jelasnya.
Ia pun mengaku, bahwa para guru di 3 sekolah tersebut telah melakukan vaksinasi Covid-19. "Jika ada guru yang masih belum vaksin, hari ini kami berkomitmen bersama Dinas Kesehatan menyelesaikan vaksinasi bagi guru-guru di masing-masing sekolah itu," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan AKBP Arisandi vs AKBP Rise Sandiyantanti, Suami-Istri Sama-sama Jabat Kapolres!
-
Hakim Saldi Isra Cecar KPU Sulsel Soal Pemilih Siluman, Heran Pemilih Pilkada Ngaku Kerja di Hari Libur Nasional
-
Pasangan Danny Azhar Tuding Andi-Fatmawati Lakukan Politik Gentong Babi dan Libatkan Mentan dalam Pilgub Sulsel
-
Istri Pengacara Korban Pembunuhan Dapat Ancaman: Diam atau Kau Menyusul Suamimu
-
Jalan Poros Makassar dan Barru Terputus! Banjir Sulsel Rendam Kendaraan Roda Dua dan Empat
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!
-
Awas! Merek Produk UMKM Bisa Dicuri, Begini Cara Amankan dengan Biaya Murah
-
Euromoney Private Banking Awards 2025 Bukti Keandalan Wealth Management BRI
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
-
Skandal Syahrul Yasin Limpo Meluas: KPK Panggil Salsa Nabila Hardafi