SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto mengaku akan menonaktifkan seluruh Ketua RTRW pekan depan. Mereka yang akan dinonaktifkan disebut terlibat politik praktis pada pemilihan Wali Kota Makassar.
Danny Pomanto bahkan mengaku Ketua RTRW ini dihasut oleh sejumlah camat dan lurah. Untuk tidak menyukseskan program kerjanya. Khususnya Program Makassar Recover.
"Artinya begini, suasana di bawah ini mestinya politik sudah berakhir. Satu setengah bulan sudah cukup saya mengimbau mari kita sukseskan Makassar Recover. Tidak ada lagi nomor 1, 2, 3, dan 4, semua kita sama-sama," ujarnya.
Danny Pomanto menegaskan, penataan ulang harus dilakukan di tubuh RTRW. Bagaimana pun, mereka yang paling dekat dengan masyarakat.
Penonaktifkan akan dimulai pekan depan. Selanjutnya, akan ditunjuk pelaksana tugas yang akan bertugas hingga tahun 2022.
"Kita reset. Semua RTRW mulai minggu depan, saya kasih 'hold' lagi semua. Mulai dari nol. Baru kita mulai bikin pelaksana tugas sampai 2022 sampai pemilihan RTRW," jelasnya.
Bagaimana dengan pemilihan pelaksana tugas? Danny Pomanto mengaku bisa ditunjuk langsung. Namun, dengan sejumlah kriteria.
Syaratnya, kata Danny Pomanto, bisa menjalankan visi misi Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi. Terkhusus adalah bagaimana menekan penularan Covid-19 di Kota Makassar.
Pengangkatan pelaksana tugas Ketua RT dan RW akan menggunakan SK Wali Kota Makassar. Namun, untuk honornya belum jelas.
Baca Juga: Remaja di Makassar Dikeroyok Dalam Warnet, Terekam CCTV
Penjabat Wali Kota sebelumnya diketahui tidak menganggarkan soal honor perangkat RTRW tersebut. Ia meminta agar pelaksana tugas nantinya bisa bersabar. Hingga anggaran perubahan.
Berbeda dengan pelaksana tugas, Ketua RT dan RW definitif akan diberi gaji sesuai kinerjanya. Semakin baik performa seorang Ketua RT dan RW, maka gaji atau insentif yang bisa diperoleh semakin tinggi.
Salah satu indikator yang akan menentukan penggajian Ketua RTRW adalah kemampuan mereka dalam mendukung program pemerintah. Temasuk dalam perpajakan atau pendapatan daerah.
"Jadi saya akan bikin model perpajakan yang beda. Nanti per wilayah. Kalau per wilayah berarti RTRW harus terlibat secara maksimal. Itu nanti jadi salah satu indikator kinerja mereka, " tambah Danny Pomanto.
Kepala Bagian Pemerdayaan Masyarakat Muh Yarman mengaku, sudah ada perintah untuk segera melakukan evaluasi bagi Ketua RT dan RW.
"Kita sementara susun sesuai dan rencana, memang dilakukan pada pekan depan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan