Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 27 Maret 2021 | 13:09 WIB
Dokumentasi : Presiden Joko Widodo (tengah) melambaikan tangan kepada warga seusai meninjau keramba ikan saat peresmian Keramba Jaring Apung atau "offshore" di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Babakan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4).

Saya juga mendapatkan laporan bahwa lebih dari 2.500 orang meninggal akibat longsor dan pertikaian selama periode 2010-2015.

Sampai akhirnya Gunung Botak berhasil ditutup pada tanggal 14 November 2015 berkat Kerjasama tim dari KLHK, Pemda, Polda, dan masyarakat, serta media.

"Saya juga melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang bahaya merkuri bila dibiarkan. Sebab limbah merkuri bermuara ke laut," kata Doni Monardo.

Ikan dan biota laut lainnya, kata Doni Monardo, akan tercemar dan tentunya mengakibatkan mereka yang mengkonsumsi akan terganggu kesehatannya dalam jangka panjang.

Baca Juga: Doni Monardo : Pelanggaran Hak Asasi Pohon dan Sungai Tanggung Jawab Siapa?

Minamata Convention on Mercury

Bulan Agustus 2017, atas permintaan Menteri LHK dan atas ijin Panglima TNI, Doni Monardo diundang mengikuti Rapat di Komisi VII DPR RI, yang membahas RUU pengesahan Minamata Convention on Mercury.

Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menandatangani Konvensi Minamata pada 10 Oktober 2013 di Jepang bersama 128 negara lainnya.

"Hanya saja, saat itu kita belum meratifikasinya," kata Doni Monardo.

Doni Monardo hadir sebagai satu-satunya perwira militer aktif. Memberi masukan dengan menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dampak penggunaan merkuri di masyarakat.

Baca Juga: 2.500 Orang Meninggal di Pulau Buru Maluku, Darah Warga Mengandung Merkuri

Akhirnya pada tanggal 13 September 2017, Pemerintah Indonesia meratifikasi Konvensi Minamata melalui UU No. 11 tahun 2017 Tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury.

"Ada kalimat “the Hungry man becomes angry man”, artinya orang lapar akan mudah marah. Sehingga saya melakukan strategi penyelesaian konflik, melalui keseimbangan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach)," ungkap Doni Monardo.

Load More