Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 27 Maret 2021 | 08:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan). (ANTARA/HO/Humas Partai Demokrat)

HTI dan FPI dibubarkan di masa Pemerintahan Jokowi, hingga SBY, Gatot, JK dan Anies kepanasan lalu terus menerus bermanuver politik dengan mencoba menggunakan tangan-tangan simpul pergerakan rakyat dan mahasiswa untuk menggeruduk Istana.

Namun SBY, Gatot, JK dan Anies serta dua Pangeran Pepo lupa bahwa bangsa ini sudah lama belajar dari trauma hitam masa lalunya yang berlumuran darah, yakni di awal-awal kemerdekaan Indonesia, ketika agama hendak dibenturkan dengan ideologi negara, pemberontakan NII/DI TII dll.nya malah berakhir tragis karena ditumpas habis oleh TNI dan POLRI yang menyatu bersama rakyat!

SBY, Gatot, JK, Anies dan dua Pangeran Pepo lupa, bahwa Mahasiswa merupakan presentasi dari kaum pemuda intelektual yang rasional dan independen, serta selalu cerdas membuat jarak antara Kampus dan Kekuasaan.

Oleh sebab itulah mencoba membenturkan agama, kampus, mahasiswa dan rakyat dengan Pemerintah hanya akan berakhir dengan kesia-siaan.

Baca Juga: Tewaskan 10 Orang, Korban Selamat Ungkap Detik-Detik Kebakaran di Matraman

Karena itulah jangan pernah bermimpi untuk kembali mencoba-coba membawa persoalan konflik internal Partai Demokrat menjadi persoalan Agama, Kampus dan Rakyat!

Persoalan konflik internal Partai Demokrat adalah persoalan amarah dan pemberontakan para kader internal Partai Demokrat itu sendiri yang tidak sudi dipimpin pelarian Mayor yang masih bau kencur dalam pengalaman pilitiknya, serta persoalan pemberontakan kader internal Partai Demokrat yang tidak “bisa bernafas” karena seluruh celah demokratisasi partai ditutup oleh Sang Raja Diraja, Ketua Majelis Tinggi Partai yang membeton partai dengan Politik Dinastinya!

Akhirnya saya hanya ingin berkata, jangan sekali-kali lagi mencoba membenturkan agama, kampus, mahasiswa dan rakyat dengan Pemerintahan Jokowi bersama Dr. Moeldoko sebagai Kepala KSP melalui kapitalisasi isue Kudeta Partai Demokrat.

Sebab itu hanya akan membuat mahasiswa dan rakyat semakin kompak dengan Pemerintahan Jokowi dan Kepala KSP nya lalu kalian malah yang akan disikat ! Biarkan kami rakyat tetap berdiri menjaga Indonesia dengan Pancasila yang Berbhineka Tunggal Ika agar rakyat semakin sejahtera.

Dan jika SBY dan Gatot ingin memasangkan JK-AHY untuk Pasangan Capres-Cawapres R.I 2024 ya silahkan saja, asal lakukan dengan cara-cara yang tak melanggar Konstitusi Negara. Sapere aude!

Baca Juga: Anies Bolehkan Sepeda Masuk MRT, PDIP Sebut Transportasi di Jakarta Aneh

Jumat, 26 Maret 2021

Load More