Apabila kita lihat typical dari ke empat tokoh politik itu ternyata sama saja, kesemuanya paling gemar menyeret-nyeret agama, kampus dan mahasiswa ke pusaran politik yang menjurus pada radikalisme agama dan intoleransi.
Itulah kenapa jika keempat tokoh itu sudah berpolitik, suasana kebatinan kebangsaan kita menjadi tidak nyaman, dan yang ada hanyalah intrik dan kegaduhan saja.
Dan ini menjadi lebih parah lagi ketika SBY yang semakin menua telah menularkan intrik, nepotisme dan democrazynya pada AHY dan Ibas, gawat !
Persekongkolan SBY, Gatot, JK dan Anies untuk membenturkan Islam, Kampus, Mahasiswa dan rakyat dengan Pemerintahan Jokowi dan Dr. Moeldoko sebagai Kepala KSP itulah yang harus kita semua hadang, karena jika tidak maka bangsa kita ini hanya akan menunggu detik-detik kehancuran!
Paham radikalisme agama ini tumbuh subur semenjak SBY menjadi Presiden, dan membludak di masa Pemerintahan Jokowi karena oleh Pemerintahan Jokowi bunker-bunker persembunyian kaum radikalis itu mulai dibombardir dan dilenyapkan!
HTI dan FPI dibubarkan di masa Pemerintahan Jokowi, hingga SBY, Gatot, JK dan Anies kepanasan lalu terus menerus bermanuver politik dengan mencoba menggunakan tangan-tangan simpul pergerakan rakyat dan mahasiswa untuk menggeruduk Istana.
Namun SBY, Gatot, JK dan Anies serta dua Pangeran Pepo lupa bahwa bangsa ini sudah lama belajar dari trauma hitam masa lalunya yang berlumuran darah, yakni di awal-awal kemerdekaan Indonesia, ketika agama hendak dibenturkan dengan ideologi negara, pemberontakan NII/DI TII dll.nya malah berakhir tragis karena ditumpas habis oleh TNI dan POLRI yang menyatu bersama rakyat!
SBY, Gatot, JK, Anies dan dua Pangeran Pepo lupa, bahwa Mahasiswa merupakan presentasi dari kaum pemuda intelektual yang rasional dan independen, serta selalu cerdas membuat jarak antara Kampus dan Kekuasaan.
Oleh sebab itulah mencoba membenturkan agama, kampus, mahasiswa dan rakyat dengan Pemerintah hanya akan berakhir dengan kesia-siaan.
Baca Juga: Tewaskan 10 Orang, Korban Selamat Ungkap Detik-Detik Kebakaran di Matraman
Karena itulah jangan pernah bermimpi untuk kembali mencoba-coba membawa persoalan konflik internal Partai Demokrat menjadi persoalan Agama, Kampus dan Rakyat!
Persoalan konflik internal Partai Demokrat adalah persoalan amarah dan pemberontakan para kader internal Partai Demokrat itu sendiri yang tidak sudi dipimpin pelarian Mayor yang masih bau kencur dalam pengalaman pilitiknya, serta persoalan pemberontakan kader internal Partai Demokrat yang tidak “bisa bernafas” karena seluruh celah demokratisasi partai ditutup oleh Sang Raja Diraja, Ketua Majelis Tinggi Partai yang membeton partai dengan Politik Dinastinya!
Akhirnya saya hanya ingin berkata, jangan sekali-kali lagi mencoba membenturkan agama, kampus, mahasiswa dan rakyat dengan Pemerintahan Jokowi bersama Dr. Moeldoko sebagai Kepala KSP melalui kapitalisasi isue Kudeta Partai Demokrat.
Sebab itu hanya akan membuat mahasiswa dan rakyat semakin kompak dengan Pemerintahan Jokowi dan Kepala KSP nya lalu kalian malah yang akan disikat ! Biarkan kami rakyat tetap berdiri menjaga Indonesia dengan Pancasila yang Berbhineka Tunggal Ika agar rakyat semakin sejahtera.
Dan jika SBY dan Gatot ingin memasangkan JK-AHY untuk Pasangan Capres-Cawapres R.I 2024 ya silahkan saja, asal lakukan dengan cara-cara yang tak melanggar Konstitusi Negara. Sapere aude!
Jumat, 26 Maret 2021
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja
-
Viral Dosen UIM Meludahi Kasir karena Potong Antrean: Etika Akademisi di Ruang Publik Dipertanyakan
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026