Danny Pomanto memperkirakan, persoalan tenaga kontrak fiktif ini sudah berlangsung lama, sekitar dua tahunan pasca dirinya tidak lagi menjabat sebagai wali kota. Makanya perlu dilakukan uji ulang agar mengetahui kompetensi tenaga non ASN tersebut.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar, Andi Siswanta Attas mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di BKPSDM, jumlah tenaga kontrak di Pemkot Makassar sebanyak 8.190 orang. Itu berdasarkan SK Wali Kota Makassar hingga saat ini.
Tapi, data itu, kata Siswanta, berbeda dengan yang tercatat di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Setelah dikonfirmasi, ada tenaga kontrak yang memang diangkat oleh pihak kecamatan dengan alasan kebutuhan khusus.
Misalnya, kecamatan butuh tenaga penyemprot taman. Sehingga ada selisi 3000 lebih dengan yang tercatat di BKPSDM.
Baca Juga: Danny Pomanto Usulkan 2 Lokasi Ini Untuk Pembangunan Stadion
"Tahun 2019, ada dibuat itu foto orang dengan SK-nya. Itulah sekarang sampai 8.190. Tapi data itu, menurut BPKAD, dia membayar sekitar 11 ribu orang. Setelah saya konfirmasi dengan kepala BPKAD, memang ada. Tapi bukan fiktif. Yang diangkat oleh OPD dengan kebutuhan khusus. Seperti tenaga penyemprot taman. Itu diangkat oleh OPD, jadi bukan fiktif. 11 ribu menurut BPKAD, ada dibayar juga 3.000 lebih. Kalau saya, 8.190 yang berdasarkan SK Wali Kota," ujar Siswanta saat dikonfirmasi, Jumat, 27 Maret 2021.
Sementara itu, terkait temuan wali kota yang menyebut ada ATM tenaga kontrak yang dipegang oknum-oknum, Siswanta berjanji akan turun menyelidiki kebenarannya.
Dia mengatakan, mungkin saja betul. Tinggal harus dibuktikan secara ril. Yang menjadi persoalan, tidak ada tenaga kontrak yang mau melaporkan persoalan tersebut.
"Seandainya ada yang melapor, saya punya ATM dipegang, gampang. Insyaallah kami akan turun mencek dan backp up. Akan kami laksanakan," tandasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga: KPK Tantang Pemkot Makassar Kejar Aset, Ini Jawaban Danny Pomanto
Berita Terkait
-
Andalan Hati Klaim Unggul 61 Persen, DIA Klaim Menang 57 Persen
-
MK Ubah Aturan Pilkada, Danny Pomanto: Takdir Allah yang Berbicara
-
Intip Koleksi Kendaraan Danny Pomanto dan Andi Sudirman, Bakal Calon Gubernur Sulsel
-
Cerita Tito Karnavian Batalkan Proyek CCTV Polri Senilai Rp1 Triliun
-
Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok