SuaraSulsel.id - Maraknya pernikahan dini di Sulawesi Selatan tidak hanya membuat resah pemerintah dan aktivis anak.
Bahaya pernikahan dini juga sudah mulai dipahami oleh siswa SMA. Bahkan beberapa siswa sudah berani memberikan edukasi kepada teman-temannya. Agar tidak menikah saat masih duduk di bangku sekolah.
Seperti yang dilakukan oleha Siswa Kelas 2 SMA 1 Bulukumba, Sulawesi Selatan, Hilyatul Aulia.
Ila sapaan akrabnya, berupaya mencegah pernikahan dini di Bulukumba dengan mengajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan literasi.
Baca Juga: Polisi Tangkap 3 Pengeroyok Anggota TNI di Bulukumba
Karena pernikahan dini bukan hal yang baru di Indonesia. Bahkan kasusnya semakin meningkat selama pandemi Covid-19.
Ila pun mengajak anak-anak di kampungnya untuk belajar bersama. Karena melihat maraknya pernikahan dini yang sering terjadi di sekitar tempat tinggalnya.
Inisiatif Ila tersebut bermula ketika ia menginjak SMP dimana ada seorang temannya tiba-tiba saja dinikahkan oleh keluarganya. Dengan alasan jika dia melanjutkan sekolahnya dia akan tambah nakal dan tambah bodoh.
Mengutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, karena hal itu, Ila berpikir ada yang salah dengan pemikiran orang tua temannya itu. Dari situlah dia terdorong untuk mencegah pernikahan dini yang memiliki banyak dampak negatif.
“Di keluargaku sendiri saya sering diajari bahwa pernikahan dini itu agak bahaya apalagi kalau tidak dibekali dengan pendidikan atau pengetahuan tentang pernikahan itu sendiri,” ujar Ila, Rabu 24 Maret 2021.
Baca Juga: Kalis Mardiasih: Krisis Covid-19, Anak Perempuan Miskin Dikorbankan
Menurutnya, banyak remaja bahkan orang tua yang tidak tahu tentang konsekuensi yang akan mereka hadapi ketika menikah dini.
Maka dari itu, Ila memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk mencegah pernikahan dini itu sendiri.
Kebetulan, kata Ila, dia juga suka kegiatan membaca. Oleh karenanya, ia berinisiatif untuk membuat taman baca dan mengajak anak-anak di kampungnya untuk berliterasi bersama dan secara tidak langsung Ila juga menjelaskan tentang bahaya pernikahan dini.
“Kebetulan saya itu suka baca dan memang membaca itu sangat penting jadi saya berinisiatif untuk membuat taman baca,” tuturnya.
Orang tua dan teman-teman Ila juga sangat mendukung apa yang ia kerjakan karena memang menurut mereka hal itu positif.
Ila juga mengatakan bahwa ada beberapa orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk belajar di taman baca yang dia kelola. Tapi tidak sedikit juga yang mendukung apa yang dilakukannya itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa