Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 24 Maret 2021 | 13:49 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Wakil Wali Kota Makasar Fatmawati Rusdi menjawab pertanyaan wartawan di War Room Balai Kota Makassar, Rabu 24 Maret 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Hal tersebut membuat Wali Kota Makassar Danny Pomanto geram. Danny Pomanto mengatakan ada kesalahan teknis dan ketidakpedulian pejabat lama.

Danny Pomanto menjelaskan penginputan data dari Dinas Sosial ke server Kemensos RI tidak kuat. Karena bandwith server tidak dibayar. Akhirnya, hanya 11 ribu penerima yang berhasil terinput.

"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat penerima bantuan, yang tadinya muat 45 ribu orang, berkurang sampai 35 ribu, kami mohon maaf," ujar Danny Pomanto.

Danny Pomanto mengaku peristiwa ini terjadi sebelum dirinya bersama Fatmawati Rusdi dilantik. Danny pun mengaku menyesalkan sikap sejumlah pihak yang membiarkan masalah ini.

Baca Juga: Piala Menpora 2021: Persija Loyo, Presiden Klub Mencak-mencak

"Fatal sekali Dinsos ini, kenapa dibiarkan? Kita coba fasilitasi lagi, karena ini sudah keputusan, sudah ada suratnya. Berbahaya sekali. Ini sudah keluar daftar. Tadi malam Plt (kepala dinas sosial) sudah lapor," jelasnya.

Ia mengaku heran awalnya. Sebab, penerima bantuan berkurang drastis, padahal musim pandemi. Semua daerah mengalami peningkatan angka kemiskinan.

Setelah dikroscek, ternyata ada kesalahan fatal oleh Dinsos. Kian rumit karena masalah didiamkan pejabat berwenang saat itu.

"Bisa dibayangkan, di era pandemi ini, kemiskinan bertambah. Makassar itu kalau dilihat dari data, berkurang sepertinya 35 ribu, padahal itu karena kesalahan menginput data, dan ketidakpedulian terhadap persoalan ini. Ini mengerikan, ada 35 orang biasa terima tunai langsung dan berbagai macam fasilitas, itu tidak dapat lagi tahun ini," kesalnya.

Baca Juga: Persija Kehilangan Playmaker Andal, Sudirman Malas Ungkit Evan Dimas

Load More