Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 16 Februari 2021 | 11:24 WIB
Sejumlah siswa megikuti belajar tatap muka pertama di SMAN 05 Bengkulu, Senin (15/2/2021). ANTARA FOTO/David Muharmansyah

SuaraSulsel.id - Sekolah tatap muka di Sulawesi Selatan sudah bisa diterapkan di sejumlah kabupaten atau kota. Asalkan, penerapan protokol kesehatan diperketat oleh pihak sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Muhammad Djufri mengatakan simulasi sekolah tatap muka bisa dilakukan. Namun, hanya untuk sebagian daerah saja.

Daerah yang boleh, kata Djufri, hanya daerah yang punya angka reproduksi efektif (Rt) di bawah satu persen. Tim pengawas dan Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi langsung ke sekolah.

"Kalau di bawah 1 persen kan sangat bagus. Yang di bawah 1 (persen) ini kita coba buka komunikasi supaya bisa dilihat perkembangannya untuk sekolah tatap muka," ujar Djufri, Selasa (16/2/2021).

Baca Juga: Zona Oranye, Sekolah Tatap Muka di Bengkayang Ditunda

Sesuai data Satgas Covid-19 di Sulsel, daerah dengan Rt di bawah satu persen yakni Kabupaten Barru, Bone, Gowa, Jeneponto, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkep.

Kabupaten Pinrang, Selayar, Sinjai, Takalar, Toraja Utara, dan Kota Parepare.

Setidaknya, kata Djufri, sekolah tatap muka diberlakukan dulu untuk kelas XII. Walau tanpa ujian nasional, tetapi ujian akhir sekolah tetap dilakukan dan itu yang menjadi penentu kelulusan.

"Untuk anak kelas XII kita beri ruang karena beberapa bulan ke depan mereka harus ujian nasional dan masuk perguruan tinggi. Memang tida ada ujian nasional tapi ujian akhir sekolah untuk menentukan kelulusan dan peringkatan ada. Itu bisa lewat tatap muka," jelasnya.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan dari 944 SMA/SMK di Sulsel, terdapat 880 sekolah atau 93 persen belajar secara daring. Sementara, 64 sekolah atau tujuh persen belajar luring.

Baca Juga: Bandara Arung Palakka Bone Diharapkan Tumbuhkan Ekonomi Bosowasi

Sudirman ingin 64 sekolah yang memberlakukan sekolah luring ini diawasi betul. Sekolah tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan.

"Saya ingin tujuh persen sekolah yang luring atau tatap muka, ada tim dari Dinas Pendidikan yang turun untuk melihat langsung kegiatan proses belajar. Juga 93 persen yang daring ada pengecekan bagaimana progress belajar dari rumah," tegasnya.

Diketahui, Dinas Pendidikan Sulsel memberlakukan proses belajar dari rumah hingga 1 April 2021 sesuai edaran Gubernur Sulsel. Setelahnya akan dievaluasi, apakah perlu diperpanjang atau memulai sekolah tatap muka.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More