SuaraSulsel.id - Bupati Enrekang Muslimin Bando akhirnya angkat suara mengenai penangkapan WP (30), tersangka penyebar hoaks lewat situs online. Ia mmengaku WP telah berkali-kali menyebarkan informasi hoaks tentang dirinya. Kali ini yang paling parah.
"Selama itu pula saya bersabar. Sebab yang dia sampaikan tidak benar adanya," kata Muslimin, Sabtu (13/2/2021).
WP, menurut Muslimin Bando, kembali menyebar hoaks tentang dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena merasa berita tidak benar dan menganggap menyebar hoaks, bupati yang akrab disapa MB itu segera melapor polisi.
Dalam artikel yang dibuat WP, bupati dituding secara sepihak menggunakan PEN untuk membayar honorer.
"Kenapa saya harus melapor ke polisi, sebab PEN ini menyangkut kesejahteraan masyarakat saya secara langsung. Dana Rp 441,5 miliar itu manfaatnya banyak," kata MB.
"Untuk pelbagai program dan kegiatan pemulihan ekonomi, pembangunan jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya. Bayangkan jika PEN dibatalkan gegara hoaks itu? Masyarakat kita yang dirugikan," katanya melanjutkan.
Bupati menegaskan, PEN tidak dapat digunakan untuk keperluan lain selain yang telah diatur dalam PMK (Peraturan Menteri Keuangan) Nomor 179/2020.
Muslimin juga mengungkapkan fakta mengejutkan. WP ternyata kerap meminta 'sesuatu' lewat ajudan maupun orang di sekitar bupati. Imbalannya, WP bersedia menghentikan hoaks yang ia sebar.
"Tapi saya tidak pernah kasih. Kita punya capture chat-nya. Minta ini-itu. Tidak perlu saya ungkap apa saja yang dia minta, sebab kami masih jaga kehormatan keluarganya," ujar bupati.
Baca Juga: Catat! Vaksinasi Massal Lanjutan Dosis ke Dua Digelar Mulai 15-17 Februari
MB memastikan, dia melaporkan WP bukan dalam kapasitas jurnalis. Namun sebagai orang yang berstatement dan menyebarkan hoaks.
"Kami sudah tujuh tahun menjabat sebagai bupati. Selama itu pula hubungan baik dengan insan pers terjaga dengan baik. Tidak pernah sekalipun kami berkasus dengan jurnalis. Sebab teman-teman jurnalis adalah mitra kritis yang merupakan bagian dari dinamika pemerintahan," kata MB.
Informasi yang dihimpun, WP tidak dapat dikategorikan wartawan dan tulisannya tidak dapat disebut karya jurnalistik. Sebab tidak memenuhi kode etik jurnalis dan pedoman pemberitaan media siber.
Artikel itu tidak memenuhi prinsip akurasi, keberimbangan dan cover bothside. WP juga tidak tercatat sebagai anggota organisasi jurnalis lokal Gabungan Wartawan Enrekang (GAWAT), ataupun organisaasi kewartawanan lain seperti PWI, AJI, JOIN, IWO, dan lainnya.
WP diketahui menulis sendiri artikel dengan dirinya sendiri selaku narasumber. Menuduh bupati menggunakan dana PEN membayar gaji honorer. Artikel itu ia posting di situs online sehingga seolah-olah berita, lalu menyebarkannya.
"Sehingga kita tidak menggunakan hak jawab. Sebab mekanisme itu hanya berlaku untuk entitas media," kata Kadis Kominfo dan Statistik Enrekang Hasbar.
Berita Terkait
- 
            
              Catat! Vaksinasi Massal Lanjutan Dosis ke Dua Digelar Mulai 15-17 Februari
- 
            
              Terungkap! Mayat Bertato di Sungai Cilemer Pandeglang Bukan Wartawan
- 
            
              Pemprov Sulsel Sudah Gelontorkan Rp 217 Miliar untuk Luwu, Ini Hasilnya
- 
            
              Wartawan Diduga Dibunuh di Pandeglang Bukan dari Pokja Wartawan Tangerang
- 
            
              Jasad Wartawan di Pandeglang Sudah Busuk, Diduga Tewas 5 Hari Lalu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
- 
            
              Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
- 
            
              Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
- 
            
              Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
- 
            
              Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
- 
            
              Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
- 
            
              Krisis Lini Depan PSM Makassar: Mampukah Pelatih Baru Jadi Penyelamat?
- 
            
              Tomas Trucha: Saya Bukan Klopp!
- 
            
              Viral Anak Tidak Mampu Bayar Ijazah, Kadis Pendidikan Makassar: Lapor, Kami Akan Bantu Segera!
- 
            
              LPSK Turun Tangan! Keluarga Korban Pembakaran DPRD Makassar Dapat Perlindungan
- 
            
              Menyamar jadi TNI AL, Napi Peras Korban Ratusan Juta dari Dalam Sel