SuaraSulsel.id - Febry Calvin Tetelepta Deputi I Staf Kepresidenan menghadiri rapat koordinasi pembangunan proyek kereta api di Kantor Gubernur Sulsel.
Febry Calvin Tetelepta Lahir di Ambon, 14 Februari 1969. Memperoleh gelar sarjana filsafat dari Universitas Kristen Indonesia Ambon, dan Magister Hukum dari UKI Jakarta.
Menjadi Tenaga Ahli Utama KSP sejak 2015 membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan.
Pada tahun 2015, Febry juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF). Febry memiliki pengalaman sebagai komisaris pada sebuah perseroan milik swasta.
Febry dilantik menjadi Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi sejak 22 Juni 2020.
Pelantikan Deputi tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden.
Keputusan Presiden tertanggal 15 Juni 2020, sedangkan pelantikan berlangsung pada hari Senin (22/6).
Febry membuat heboh saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu 10 Februari 2021.
Rapat membahas perkembangan proyek kereta api di Sulsel. Berlangsung tegang.
Baca Juga: Utusan Istana Mencak-mencak di Kantor Gubernur Sulsel: Ini Kacau Sekali
Febri mengatakan, masalah pembebasan lahan kereta api di Sulsel tidak kunjung rampung. Tiap tahun, hanya lahan terus yang dibahas. Perkembangan proyek kereta api di Sulsel tidak menunjukkan hasil yang baik.
"Tiap tahun ini masalah, apalagi masalah tanah. Padahal, ini masalah gampang bisa diselesaikan dengan baik. Kacau semua ini. Sorry saya marah karena ini kacau sekali," ujar Febri.
Febri yang mengaku diutus Presiden Jokowi sampai marah dalam rapat. Karena sampai hari ini, masalah kereta api di Sulsel selalu soal pembebasan lahan dan tidak pernah selesai.
Dia juga menyebut proyek nasional di Sulsel kacau. Karena pembebasan lahannya masih tidak bisa dituntaskan sampai sekarang.
"Terlalu lama ini masalah. Kita tidak tahu akhirnya akan seperti apa ini (kereta api)," kata Febri sambil menggebrak meja.
Febri mengaku ditugaskan Presiden Jokowi untuk memastikan proyek kereta api di Sulsel berjalan lancar. Termasuk memastikan tidak ada masalah pembebasan lahan. Apalagi, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sudah mendesak ada percepatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!