Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 03 Februari 2021 | 09:37 WIB
Ilustrasi : Relawan pecinta satwa memprotes kasus penyembelihan Kucing Tayo di Medan, Sumatera Utara saat aksi solidaritas di Solo, Jawa Tengah, Senin (1/2/2021). ANTARA FOTO/Maulana Surya

SuaraSulsel.id - Gempa merusak 6,2 SR di Sulbar tidak hanya memakan korban manusia. Sejumlah binatang juga ikut menjadi korban. Seperti ratusan kucing yang diselamatkan relawan.

Mengutip dari pojokcelebes.com -- jaringan suara.com, hari ke 19 pasca gempa Mamuju dan Majene, tim relawan dari dokter hewan sudah menyelamatkan 122 hewan peliharaan kucing dari berbagai jenis.

Ratusan kucing yang terdampak gempa berhasil diselamatkan relawan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulbar).

Koordinator relawan drh. Muchammad Achsinul Fikri Ma’ruf mengatakan, relawan mendirikan klinik kesehatan hewan korban gempa.

Baca Juga: Pembelajaran Gempa Sulbar, Fenonema dan Dampak Kerusakan Bangunan

Kucing yang mendapatkan perawatan rata – rata mengalami trauma psikis akibat gempa. Sehingga hewan peliharaan ini kebanyakan mengalami muntah, diare, dan ketakutan.

Selain itu, kata dia, beberapa kucing ada yang mendapatkan tindakan operasi oleh dokter. Karena luka dan patah akibat tertimpa reruntuhan.

“Kucing yang kami tangani sudah berjumlah 122 kucing. Dan kebanyakan kucing yang trauma psikis dengan mengalami ketakutan, diare dan muntah – muntah. Tiga kucing dinyatakan tidak tertolong (mati) karena kondisinya luka parah,“ sebut Fikri.

Selain mengobati hewan peliharaan kucing, tim relawan ini juga membuka pelayanan kesehatan terhadap burung dan anjing.

Relawan merawat kucing korban gempa Sulbar / [Foto pojokcelebes.com]

Klinik hewan yang terdampak gempa ini, dibantu oleh sejumlah relawan pecinta kucing seperti kitabisa.com / hewanterdampakbencana. Cat Lover Sulawesi Tengah dan Makassar Pet Clinic.

Baca Juga: Kesaksian Warga soal Aksi Keji Nenek Pembunuh Kucing di Kalideres

“Pada hari kedua pasca gempa, kami dari tim relawan langsung membuka broadcast soal penanganan hewan kucing yang terdampak gempa. Dan saat itu juga, banyak warga pecinta kucing yang datang langsung membawa kucingnya untuk dilakukan penanganan pengobatan bahkan ada tindakan operasi,“ ujarnya.

Selain itu dilakukan pengobatan kata Fikri, tim relawan juga melakukan street feeding. artinya kata dia, tim relawan langsung memantau rumah – rumah warga yang ditinggal penghuninya Sementara kucing peliharaannya terjebak didalam rumah. Hal ini kata dia, tim relawan ini langsung membantu memasukkan makanan agar sang kucing bisa makan.

“Kemarin kami lakukan street feeding bahkan sampai hari ini juga kami masih lakukan. Memberi makan kucing yang terjebak dalam rumah, sementara penghuninya ditinggal mengungsi. Ini yang kami lakukan memasukan makanan kedalam rumah dengan cara cari celah atau di selip – selip, yang penting kucing itu bisa makan,“ ujarnya.

Selain bisa memberikan pengobatan terhadap hewan peliharaan kucing yang terdampak gempa bumi. Tim relawan ini juga memberikan makan kucing secara gratis baik dalam bentuk kering maupun basah. Dan kata dia, sampai saat ini makanan kucing yang sudah tersalur secara gratis sudah mencapai 1,3 ton.

“ Makanan kucing ini kami kumpul dari sejumlah donasi khususnya para pecinta kucing. Dan hingga saat ini, makanan kucing yang sudah tersalur secara gratis sudah mencapai 1,3 ton pada pasca gempa Mamuju dan Majene,” pungkasnya.

Load More