SuaraSulsel.id - Bayi perempuan yang lahir di tenda pengungsian korban gempa Sulbar diberi nama Nuraisyah Gempita.
Gempita lahir di sebuah pegunungan Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
Anak ketiga dari pasangan suami istri Ciro (33 tahun) dan Risma (33 tahun), itu lahir pada Sabtu 23 Januari 2021 pukul 17.00 WITA sore.
Keluarga Ciro, terpaksa melahirkan anak ketiganya di dalam tenda, karena rumah mereka hancur saat diguncang gempa dengan kekuatan 6,2 Skala Richter pada 15 Januari 2021 dinihari.
Baca Juga: Diguncang Gempa Susulan, Cerita Pilu Risma Lahirkan Gempita di Pengungsian
Hingga kini, keluarga Ciro sudah 12 hari berada di dalam tenda pengungsian dan belum memiliki tempat tinggal yang layak.
"Saat ini kami sekeluarga dan juga pengungsi lainnya masih berada di pengungsian, termasuk bayi saya masih bertahan di tenda pengungsian, hanya saja kami kekurangan perlengkapan bayi dan ibunya," terang Ciro saat dihubungi redaksi terkini.id -- jaringan suara.com, Senin 25 Januari 2021.
Ciro mengatakan, awalnya, bidan menganjurkan istrinya dievakuasi ke rumah sakit. Tetapi kondisi jalan kurang bagus mengingat banyak longsoran.
"Sehingga kami memilih bertahan di tenda saja," urai Ciro.
Saat persalinan, kata Ciro, ukuran berat badan putrinya itu sekitar 2,8 kg. Bayi lahir dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Heboh Foto Bayi Tewas karena Vaksin Covid Sinovac, Pemerintah: Hoaks!
Setelah dilahirkan secara normal, bayi dibersihkan dengan alat pembersih seadanya dibantu bidan setempat.
Sang bayi akhirnya diberi nama Nuraisyah Gempita. Menurut dia, nama itu punya makna tersendiri, dimana putri mungilnya dilahirkan dalam suasana gempa.
"Karena di sini masih sering ada gempa susulan sehingga kami memberinya nama gempita di belakang namanya. Nama lengkapnya Nuraisyah Gempita," terangnya.
Meskipun terlahir di tenda ia mengaku tetap bahagia dengan persalinan anak ketiganya berlangsung normal.
Ciro juga menyampaikan, hingga hari kedua belas ia dan warga di tempat pengungsian masih kesulitan penerangan karena aliran listrik belum pulih.
"Aliran listrik belum pulih. Saya melihat masih dalam tahap perbaikan. Rumah penduduk di sini hampir 100 persen rusak akibat gempa. Mohon doanya semoga bencana ini segera berlalu dan kita semua bisa kembali beraktivitas," harapnya.
Berita Terkait
-
Gus Ipul Pantau Terus Kebutuhan Pengungsi Erupsi Lewotobi, Ini Daftar Bantuan dan Santunan yang Digulirkan
-
Penyebab Dan Gejala Cacar Air yang Kerap Menjangkiti Anak-anak Dan Dewasa Belum Tervaksin
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
-
5 Kesalahan Orang Tua yang Bikin Bayi Susah Tidur, Kenali Penyebab dan Solusinya!
-
Ide Nama Anak Perempuan yang Lahir pada Bulan November
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming
-
Mau BMW & Hadiah Mewah Lainnya? Yuk! Ikutan BRImo FSTVL