SuaraSulsel.id - Sebanyak 15 relawan yang terdiri dari dokter dan mahasiswa kedokteran diberangkatkan menuju Mamuju.
Para dokter dan mahasiswa kedokteran tersebut dikirimkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) bersama The Association of Medical Doctor of Asia (AMDA) Indonesia.
Mereka akan membantu penanganan medis bagi korban gempa Mamuju.
Dekan Fakultas Kedokteran UMI Makassar Prof Dr Syarifuddin Wahid Sp.PA(K) di Makassar, Minggu (17/1/2021), mengatakan, tim relawan yang dikirim ke lokasi bencana akan bergabung dengan relawan lainnya dan memaksimalkan pelayanan kepada para korban.
"Berdasarkan data dari BPBD ada ratusan warga yang mengalami luka berat dan luka ringan yang semuanya butuh bantuan medis," ujarnya.
Tim yang dikoordinir Ketua Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (UP3M) FK-UMI dr Armanto Makmun bersama AMDA-Indonesia akan langsung menyebar sesampainya di tujuan.
Adapun tenaga medis yang diberangkatkan, empat orang di antaranya dokter dan 11 mahasiswa kedokteran yang telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) standard dan melalui proses skrining berupa rapid antigen.
Kegiatan Tim Relawan akan berlangsung satu pekan dan tim ini merupakan tim pertama dan sekaligus melakukan evaluasi terkait kebutuhan dan masalah yang terjadi di Mamuju.
Selanjutnya, akan jadi masukan sekaligus persiapan pemberangkatan tim selanjutnya yang akan dilepas pekan depan.
Baca Juga: BNPB: Korban Gempa Sulbar Bertambah Jadi 56 Orang
Selain tim medis yang terdiri dari dokter dan mahasiswa kedokteran, tim juga membawa bantuan yang diperuntukkan untuk warga Mamuju, Majene dan sekitarnya yang terdampak gempa berupa makanan, obat- obatan, pakaian serta APD.
Tim ini akan membentuk posko kesehatan bersama tim yang telah terbentuk di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh warga yang terdampak bencana gempa ini.
Dalam arahannya, Presiden AMDA-Indonesia, Prof dr Andi Husni Tanra memberikan semangat kepada para tim relawan yang akan berangkat ke lokasi bencana.
Ia mengatakan, kegiatan kemanusiaan ini merupakan panggilan hati dengan rasa ikhlas yang akan mendapatkan balasan yang luar biasa Allah SWT.
"Diharapkan, tetap menjaga kesehatan mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19. Patuhi protokol kesehatan," katanya.
Dekan FK-UMI, Prof dr Syarifuddin Wahid Sp.PA(K) menambahkan, membangun humanis, rasa kemanusiaan, panggilan jiwa untuk mengabdi, merupakan hal yang penting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Taufan Pawe Optimistis Rebut Lumbung Suara di Sulsel, Ini Strateginya!
-
Mahasiswi Kedokteran UMI Meninggal, Sempat Keluhkan Lelah Karena Koas
-
Mahasiswa Kedokteran UMI Ditemukan Tak Bernyawa Setelah 2 Hari Hilang Kontak
-
Krisis Lini Depan PSM Makassar: Mampukah Pelatih Baru Jadi Penyelamat?
-
Tomas Trucha: Saya Bukan Klopp!