SuaraSulsel.id - Update Gempa Sulbar : 15 Ribu Orang Mengungsi, 34 Meninggal Dunia
Korban gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) terus bertambah. Hingga Jumat sore, korban yang dinyatakan meninggal sudah 34 orang.
Selain itu, ada 736 orang dinyatakan luka dan 15.000 terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan data tersebut dicatat pada Jumat (15/1/2021) pada pukul 14.00 Wita. Ia memperkirakan korban masih akan terus bertambah.
Baca Juga: Darurat Bencana, TNI AU Kerahkan 3 Pesawat Angkut Logistik ke Mamuju
"Ini masih data sementara. Evakuasi masih sementara dilakukan oleh tim gabungan," kata Darno.
Korban meninggal dunia terbanyak di Mamuju yakni 26 orang. Sementara, di Majene ada 8 orang. Korban luka masih dalam proses pendataan.
Ia mengatakan masih banyak bangunan rubuh yang belum dibongkar. Penggunaan alat berat untuk pencarian korban tampaknya rumit.
"Karena kalau kita pakai alat berat ditakutkan melukai korban yang tertimbun dan mereka masih hidup. Kita lakukan hati-hati betul," tambahnya.
Saat ini, pihaknya mengaku butuh tambahan tenda untuk Rumah Sakit darurat di Mamuju dan Majene.Ratusan warga yang dinyatakan luka butuh perawatan medis serius.
Baca Juga: Update Korban Gempa Sulbar: 34 Orang Meninggal, 15.000 Mengungsi
"Kita sangat butuh tenda untuk ruang perawatan. Pusat sudah janji, kemudian dari Sulawesi Tengah dan Makassar juga bilang sudah mau kirim," ujarnya.
Pasien yang sedang dirawat di RS kata Darno juga sudah dipindahkan ke lapangan. Gempa susulan dikhawatirkan masih terus terjadi. Rawan jika pasien berada di dalam gedung.
"Mudah-mudahan tenda sempat sampai. Kita antisipasi terus soal gempa susulan. Kami sudah tetapkan lokasi pengungsian itu pusatnya di stadion," ujar Darno.
Sejauh ini, BPBD setempat mencatat kerugian materil mencakup 1 hotel rusak berat, kantor Gubernur, 300 rumah rusak, 1 kantor Danramil, 2 fasilitas kesehatan, dan 1 unit mini market.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah meminta agar masyarakat di Sulbar mewaspadai adanya gempa susulan. Mereka juga diminta menghindari area pantai.
"Pusat gempa ada di pantai memungkinkan terjadinya longsor bawah laut sehingga masih atau dapat berpotensi tsunami. Apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau pinggir laut," katanya pada konferensi pers, Jumat (15/1/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
Terkini
-
Pasangan Pengusaha Ini Sukses Ekspor Craftote lewat Program BRI
-
Dosen Unhas Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Ini Tindakan Tegas Rektor
-
Didukung Program Pemerintah dan Transformasi Digital, BBRI Diproyeksi Melesat ke Rp5.400
-
Banjir Sulsel: Saat Peringatan Kalah Cepat dari Air Bah, Teknologi Tertidur Pulas
-
10 Muharram, 2025: Bagaimana Masyarakat Sulawesi Selatan Rayakan dengan Bubur Syura?