Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 14 Januari 2021 | 10:19 WIB
Syekh Ali Jaber. (Youtube/Sasak Update TV)

Syekh Ali Jaber juga mengaku bahwa leluhurnya pernah melawan penjajah Belanda.

"Kakek ibu saya, istri pertama saya dari Bumiayu. Istri kedua dari Madura. Istri ketiga dari Lombok. Belum yang keempat sudah wafat. Beliau termasuk yang mampu menyatukan masyarakat Sasak di Lombok untuk melawan penjajah Belanda. Makanya beliau dibunuh sama penjajah Belanda," ujar Syekh Ali Jaber.

Selanjutnya, Syekh Ali Jaber mengatakan, dirinya sebagai cucu pahlawan yang belum terdaftar.

"Dan beliau punya makam besar di Ampenan. Makanya begitu saya bertemu Presiden Jokowi, saya sampaikan saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar," jelasnya.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Benarkan Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Selain itu, dalam video tersebut Syekh Ali Jaber berpesan ingin dimakamkan di Lombok saat dirinya wafat.

"Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," ujarnya.

Saat ini, Syekh Ali Jaber tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat covid-19.

Kondisi Syekh Ali Jaber Sempat Membaik

Dalam unggahan di akun Instagram @yayasan.syekhalijaber, pihak yayasan memberikan penjelasan secara resmi.

Baca Juga: Innalillahi Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Pihak yayasan mengabarkan bahwa kondisi Syekh Ali Jaber saat ini sudah semakin membaik.

Load More