SuaraSulsel.id - Petani di Sulawesi Selatan mengeluh. Pupuk subsidi yang biasa digunakan masih langka. Jika ditemukan harganya sangat mahal.
Merespons keluhan petani, puluhan massa melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Pinrang. Massa mengatasnamakan Aliansi Perjuangan Rakyat (APR) mempertanyakan kelangkaan serta menolak atas kenaikan harga pupuk subsidi.
Empat jenis pupuk yang mengalami kenaikan yakni Pupuk Urea, Pupuk SP36, Pupuk ZA, dan Pupuk Organik Granul.
Kenaikan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pertanian nomor 49 tahun 2020 tentang alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sektor pertanian tahun anggaran 2021.
Salah seorang peserta aksi, Arpandi mengatakan ditengah pandemi Covi-19 Kementerian Pertanian meneken kenaikan pupuk kimia bersubsidi.
Hal ini tentu mengundang reaksi kekecewaan terhadap petani, dimana selain mahal, pupuk juga mengalami kelangkaan dan sangat sulit untuk didapatkan.
Bahkan petani dipaksa agar memiliki kartu tani untuk mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.
"Penderitaan petani sudah lengkap akibat ulah pemerintah pusat yang menaikan harga pupuk bersubsidi, ditengah pandemi Covid-19," kata Arpandi dalam orasinya, di depan Kantor Bupati Pinrang, Kamis (7/1/2021).
Mengutip dari KabarMakassar.com -- jaringan suara.com, pengunjuk rasa meminta kepada Bupati Pinrang agar mencarikan solusi. Terkait kelangkaan pupuk di Pinrang.
Baca Juga: Pesawat yang Digagas Montir Pinrang Siap Uji Terbang di 2021
Selain itu Arpandi meminta agar Pemda melayangkan pernyataan untuk menolak kenaikan pupuk yang telah diteken pemerintah pusat yang dituangkan dalam Permentan baru baru ini.
"Bukan lagi persolan hama yang menjadi musuh petani saat ini, namun juga persoalan kartu tani yang dimana petani dipaksa agar memiliki kartu tani," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pinrang, Andi Tjalo Kerrang, mengatakan kenaikan pupuk merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Tentu upaya kita telah melakukan koordinasi ke Provinsi agar SK alokasi pupuk segera diterbitkan di tahun 2021 ini.
"Alokasi pupuk kita tahun ini yang masuk berdasarkan e-RDKK sekitar 23 ribu ton untuk Ure, tinggal dilakukan pendistribusian," ungkap Andi Tjalo saat menerima massa aksi di halaman kantor Bupati Pinrang.
Selain itu kata dia, harga gabah juga mengalami kenaikan sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang sebelumnya 4500, mengalami kenakan 4700. Bahkan di Pinrang kenaikan harga gabah mencapai 5000 per kilo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: PSM Makassar hadapi Persebaya
-
Pengeroyokan Sadis di Gowa: Tangan Terikat, Diseret Pakai Motor, Lalu Dibacok Parang
-
Jejak Korupsi Irigasi Toraja Utara: 118 Saksi Diperiksa, Kepala Bidang Tersangka!
-
BMKG Rilis Daftar 10 Daerah di Sulsel Terancam Banjir Bandang dan Longsor
-
Ricuh Pemilihan Ketua RT/RW di Makassar: Warga Protes Orang Meninggal Masuk Daftar Pemilih